Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEBELAS mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) kini menjadi wirausaha setelah mendapatkan pendampingan dari dosen. Bahkan salah satu mahasiswa membuat produk cukup unik yakni canting elektrik yang bisa digunakan untuk membatik.
Ketua Pelaksanan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) UMK Nuraeningsih mengatakan kegiatan PPK ini bertujuan untuk memunculkan wirausaha dari mahasiswa. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahun ketiga.
"Setiap tahun muncul usaha baru dan kami dampingi terus," kata Nuraeningsih, Senin (9/8).
Dalam program yang didanai oleh Direktorat Riset Pengabdian Masyarakat (DPRM) Ristekdikti tahun ketiga ini memunculkan sebelas wirausaha dengan berbagai bidang. Mahasiswa yang mendaftar didampingi dari awal hingga akhir, sehingga produk yang dibuat bisa laku di pasaran. PPK ini bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa agar mandiri secara finansial sebelum mereka lulus. Sehingga tidak bergantung pada pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah maupun dunia industri.
Program ini dilaksanakan dengan teknik coaching dan mentoring dengan 4 tahap yakni review, pengembangan inovasi, mentoring dan coaching serta workshop dan evaluasi.
"Jadi awal sampai akhir kami dampingi," terangnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Pesan Batik Canting Buana Khas Sumbar
Bahkan ada produk yang merupakan salah satu inovasi, seperti canting elektrik dengan merek Isaku. Canting elektrik Isaku dilengkapi dengan elemen pemanas bertenaga listrik. Artinya, dalam proses membatik tidak diperlukan lagi kompor dan wajan untuk mencairkan malam. Sehingga canting elektrik tersebut sangat berguna bagi pembatik, baik yang sudah mahir maupun yang baru belajar. Canting elektrik tersebut dilengkapi dengan tombol on/off sebagai pengatur panas, sekring dan gagang canting isolator dari PVC yang kuat dan tahan panas serta sangat aman.
Selain itu, ada juga usaha kue tart (Korean Lunch Box Cake), keripik jantung pisang (Bonju Bananna Chips), keripik bakso (kresso), teh daun kelor (Moringa Tea), dimsum & cireng (This is Enak), bubur bayi (My Healthy Porridge), layanan informasi hukum (SeputarHukumIndonesia), tas (FV Pouch), tanaman (Garden Bang Zul) dan hampers (ME KADO).
Dari program ini akan muncul lebih banyak usaha baru setiap tahun sebagai bentuk perwujudan, penerapan teori dan pengetahuan kewirausahaan untuk menuju kesuksesan. Harapannya para tenant atau mahasiswa selanjutnya bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk ikut menjalankan wirausaha.
"Kami ingin terus menumbuh kembangkan jiwa wirausaha mahasiswa. Hal ini relevan dengan tagline Universitas Muria Kudus yang mengusung motto Santun, Cerdas dan Berjiwa Wirausaha," pungkasnya.(OL-5)
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
Memasuki tahun kedua, program ini memberikan kesempatan bagi para penerima untuk belajar langsung di University of Science and Technology Beijing (USTB).
Feby menyampaikan suka citanya karena telah berkesempatan mendapat wejangan langsung dari Menteri Brian. Ia pun menitipkan pesan untuk teman-teman seperjuangannya.
Pentingnya kolaborasi antara Baznas dan dunia akademik untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
Selama enam bulan yakni Januari - Juni, ditemukan 81 kasus pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
RIBUAN orang berasal dari berbagai daerah sejak Minggu (6/7) dini hari sudah memadati Kompleks Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus. Ada yang ingin mengejar berkah nasi jangkrik.
SEORANG pendaki wanita Jovita Diva Prabudawardani, 21, yang jatuh di jurang sedalam 50 meter di Puncak Natas Angin di Rahtawu, Kawasan Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia
Sampah menumpuk terutama plastik di bawah jembatan, ungkap Agus Riawan, acapkali mengakibat saluran tersumbat.
Kebijakan yang tidak dirancang secara proporsional dan tidak realistis dalam implementasinya dapat menjadi bumerang bagi perekonomian lokal.
"Rencananya juga akan dibuatkan gazebo di lokasi temuan fosil gajah purba jenis elephas yang diperkirakan dalam kondisi hampir utuh,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved