Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Belajar Demokrasi dari Pelantang

24/4/2016 07:20
Belajar Demokrasi dari Pelantang
(MI/Atet Pramadia)

BUPATI Bojonegoro, Suyoto, Sabtu (23/4) siang, sempat merenung ketika datang ke sebuah acara di Grahatma Semesta, Dusun Plaosan, Kabupaten Sleman. Suyoto merenung bukan lantaran kudapan yang dihidangkan atau materi acara dalam peluncuran buku itu. Ia merenung setelah melihat dan mendengar pengeras suara (pelantang) di acara itu.

“Saya mendapat inspirasi dari ini, demokrasi yang sehat tidak perlu keras-keras suara, tetapi yang penting niat baik.”

Tujuan bersuara dalam berdemokrasi, lanjut dia, bukan untuk mendominasi salah satu pihak. Suyoto menilai, yang dibutuhkan dalam demokrasi ialah orang yang mau mendegar dan tidak ada yang dominan.

“Dengan itu (niat baik), saya meyakini bisa membawa Indonesia ke satu tempat yang tidak terbayangkan sebelumnya dengan cepat,” kata dia.

Kedatangan Suyoto ke Grahatma Semesta dalam rangka peluncuran buku Resonansi Kepemimpinan Transformatif Kang Yoto karya Cahyo Suryanto. Cahyo menyebut buku itu dibuat lebih dari 2 tahun.
Kesaksian-kesaksian dalam buku tidak hanya dari para pendukung Suyoto, tetapi juga pihak-pihak yang selama ini dikenal kritis.
Beberapa tokoh seperti Buya Syafii Maarif, Abdul Munir Mulkhan, Aristides Katoppo, dan Putut Widjanarko hadir dalam peluncuran buku tersebut.

Bagi Buya Syafii Maarif, Kang Yoto merupakan fenomena karena Yoto ialah seorang santri yang bisa mengurus negara walaupun saat ini masih konteks kabupaten. Menurutnya, negara akan rugi kalau Kang Yoto tak berada di tempat yang lebih baik.

“Yang bisa memimpin Indonesia, baik kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional harus yang petarung. Orang itu berpikir terus-menerus, membaca situasi lingkungan, dan berkontemplasi mewujudkan janji-janji kampanye. Itu sudah dilakukan Yoto.”

Berbagai penghargaan telah diraih Suyoto. Yang terbaru, Bojonegoro menjadi daerah percontohan pada ajang Open Government Partnership (OGP) Subnational Government Pilot Program. (AT/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya