Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Harga Jual Gabah di Tingkat Petani di Cianjur masih Cukup Murah

Benny Bastiandy/Budi Kansil
14/7/2021 12:55
Harga Jual Gabah di Tingkat Petani di Cianjur masih Cukup Murah
Petani di Cianjur.(MI/Benny Bastiandy)

HARGA gabah di tingkat petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih belum beranjak di kisaran Rp400 ribu-Rp430 ribu per kuintal. Harganya cenderung turun dibanding saat musim panen sebelumnya.

Di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaluyu misalnya, para petani di Kampung Setiamanah mengeluh dengan relatif masih murahnya harga jual gabah saat ini. Padahal, sebelumnya harga gabah bisa mencapai Rp450 ribu-Rp500 ribu per kuintal.

"Sekarang mah harga gabah sedang turun. Biasanya saya ngejual Rp450 ribu per kuintal. Sekarang Rp430 ribu. Itu juga sulit. Paling dapet Rp410 ribu per kuintal," kata Endang, 67, petani warga Kampung Setiamanah, kepada Media Indonesia, Rabu (14/7).

Endang mengaku biasa menjual gabah langsung ke pabrik. Sesekali ia juga menjual ke bandar atau tengkulak yang datang ke tempatnya. "Saya enggak tahu kenapa sekarang ini harga gabah jadi turun gini," pungkasnya.

Hal serupa dikatakan Cecep, 55, petani asal Kampung Sukamanah. Cecep mengaku harga jual gabah sekarang turun menjadi kisaran Rp400 ribu per kuintal. "Iya, turun harganya sekarang mah," kata Cecep.

Cecep mengaku produktivitas padi di wilayahnya masih cukup bagus. Per haktarenya bisa menghasilkan kisaran 6-7 ton. ''Kalau hasilnya alhamdulillah cukup bagus. Bisa mencapai 6-7 ton per
hektare," jelasnya.

Cukup bagusnya produktivitas padi terbantu juga dengan adanya jaringan irigasi tersier yang dibangun melalui program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui aspirasi anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz. Di desa tersebut jaringan irigasi tersier jtu memiliki panjang hampir 400 meter lebih dengan biaya pembangunan sebesar Rp195 juta.

"Alhamdulillah sangat membantu karena pasokan air lebih terkontrol," pungkas Cecep. (BB/BK/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik