Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pembangunan di Desa Sekitar Waduk Riam Kanan Masih Tertinggal

Denny Susanto
14/7/2021 10:45
Pembangunan di Desa Sekitar Waduk Riam Kanan Masih Tertinggal
Waduk Riam Kanan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan(MI/Denny Susanto )

DIKENAL sebagai daerah kaya sumber daya alam dan penghasil batubara terbesar kedua di Indonesia, faktanya pembangunan di banyak desa di Provinsi Kalimantan Selatan masih tertinggal. Ketimpangan pembangunan tidak hanya dirasakan masyarakat pedalaman Pegunungan Meratus, kawasan pesisir bahkan desa-desa di sekitar waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar.

Sejumlah desa di sekitar waduk Riam Kanan seperti Desa Paau, Desa Belangian, Desa Kalaan, dan desa lainnya pembangunannya hinggga kini
masih jauh tertinggal.

Desa-desa ini belum bisa menikmati energi listrik secara maksimal, karena listrik hanya menyala pada sore hingga menjelang pagi.

Baca juga: TP PKK Kalsel Sosialisasikan Program Keluarga Sehat dan Tangguh Bencana

"Pembangunan di desa kami masih jauh tertinggal dibandingkan kota. Listrik misalnya hanya menyala 12 jam mulai sore hari dan infrastruktur desa juga masih kurang," ungkap Kepala Desa Paau, Najmianor, Rabu (14/7).

Padahal desa itu berada di sekitar waduk yang memiliki PLTA Ir PM Noor dengan kapasitas 30 megawatt.

Bukan hanya masalah listrik, salah satu desa di bagian hulu waduk ini juga belum dilayani jaringan seluler memadai.

Baru setahun terakhir masuk jaringan wifi salah satu provider namun warga harus membeli voucher. Demikian juga kondisi pembangunan infrastruktur lainnya belum memadai.

"Untuk sekolah hanya ada sampai SD dan jika ingin melanjutkan anak-anak desa kami harus bersekolah ke kota," ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan mantan Kepala Desa Belangian, Fahrudin. Menurutnya, desa-desa yang merupakan desa gusuran akibat pembangunan waduk Riam Kanan di era 1970an itu perlu pembenahan jaringan telepon, listrik yang terbatas dan minimnya fasilitas penunjang wisata agar desa ini dapat lebih maju.

Tercatat ada 12 desa yang ada di sekitar waduk dan masuk wilayah Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Desa-desa tersebut antara lain
Desa Tiwingan Lama, Tiwingan Baru, Liang Toman, Kalaan, Banua Riam, Bunglai, Bukit Batas, Apuai, Rantau Bujur dan Balangian.

Waduk Riam Kanan sendiri merupakan sumber air bagi operasional pembangkit PLTU Ir PM Noor yang berkapasitas 30 megawatt. Sayang, justru masyarakat desa sekitar belum bisa menikmati energi listrik secara memadai. Hingga kini, mayoritas desa-desa sekitar waduk Riam Kanan masih merupakan desa tertinggal.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kalsel, Zulkipli mengatakan, saat ini, masih ada 223 desa kategori tertinggal dan 13
desa sangat tertinggal di Kalsel. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya