Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DIKENAL sebagai daerah kaya sumber daya alam dan penghasil batubara terbesar kedua di Indonesia, faktanya pembangunan di banyak desa di Provinsi Kalimantan Selatan masih tertinggal. Ketimpangan pembangunan tidak hanya dirasakan masyarakat pedalaman Pegunungan Meratus, kawasan pesisir bahkan desa-desa di sekitar waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar.
Sejumlah desa di sekitar waduk Riam Kanan seperti Desa Paau, Desa Belangian, Desa Kalaan, dan desa lainnya pembangunannya hinggga kini
masih jauh tertinggal.
Desa-desa ini belum bisa menikmati energi listrik secara maksimal, karena listrik hanya menyala pada sore hingga menjelang pagi.
Baca juga: TP PKK Kalsel Sosialisasikan Program Keluarga Sehat dan Tangguh Bencana
"Pembangunan di desa kami masih jauh tertinggal dibandingkan kota. Listrik misalnya hanya menyala 12 jam mulai sore hari dan infrastruktur desa juga masih kurang," ungkap Kepala Desa Paau, Najmianor, Rabu (14/7).
Padahal desa itu berada di sekitar waduk yang memiliki PLTA Ir PM Noor dengan kapasitas 30 megawatt.
Bukan hanya masalah listrik, salah satu desa di bagian hulu waduk ini juga belum dilayani jaringan seluler memadai.
Baru setahun terakhir masuk jaringan wifi salah satu provider namun warga harus membeli voucher. Demikian juga kondisi pembangunan infrastruktur lainnya belum memadai.
"Untuk sekolah hanya ada sampai SD dan jika ingin melanjutkan anak-anak desa kami harus bersekolah ke kota," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan mantan Kepala Desa Belangian, Fahrudin. Menurutnya, desa-desa yang merupakan desa gusuran akibat pembangunan waduk Riam Kanan di era 1970an itu perlu pembenahan jaringan telepon, listrik yang terbatas dan minimnya fasilitas penunjang wisata agar desa ini dapat lebih maju.
Tercatat ada 12 desa yang ada di sekitar waduk dan masuk wilayah Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Desa-desa tersebut antara lain
Desa Tiwingan Lama, Tiwingan Baru, Liang Toman, Kalaan, Banua Riam, Bunglai, Bukit Batas, Apuai, Rantau Bujur dan Balangian.
Waduk Riam Kanan sendiri merupakan sumber air bagi operasional pembangkit PLTU Ir PM Noor yang berkapasitas 30 megawatt. Sayang, justru masyarakat desa sekitar belum bisa menikmati energi listrik secara memadai. Hingga kini, mayoritas desa-desa sekitar waduk Riam Kanan masih merupakan desa tertinggal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kalsel, Zulkipli mengatakan, saat ini, masih ada 223 desa kategori tertinggal dan 13
desa sangat tertinggal di Kalsel. (OL-1)
Penambahan bukaan pintu pelimpah air dilakukan lantaran kian meningkatnya curah hujan di wilayah hulu waduk.
Di tengah kota Jakarta akan dibangun juga sumur-sumur resapan dan biopori agar tanah air di Jakarta ini sendiri juga bertambah.
Seluruh elemen masyarakat Jakarta diimbau dapat turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan
TINGGI permukaan air Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat menyusut pada musim kemarau. Saat ini, penurunan muka air waduk telah mendekati batas bawah normal.
Bekerja sama dengan BRI Research Institute, BRI Life meresmikan rumah pemasaran UMKM Eceng Gondok Waduk Rawa Pening pada 7 Agustus 2024.
Waduk Gembong Pati mulai mengalami penyurutan volume air hingga 2,8 juta meter kubik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved