Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
PEMERINTAH kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai melirik kopi sebagai komoditas perkebunan potensial untuk dikembangkan. Pemkab Barito Kuala akan mengembangkan kopi jenis liberika sebagai bagian dari restorasi lahan gambut di wilayah tersebut.
Hal ini dikemukakan Bupati Barito Kuala, Noormiliyani AS, di sela-sela penanaman bibit kopi jenis liberika di Pulau Curiak, Kecamatan Anjir Muara.
"Pemkab Barito Kuala sangat tertarik untuk mengembangkan komoditas kopi guna semakin memantabkan posisi kabupaten kami sebagai sentra pertanian di Kalsel," tuturnya.
Menurut Noormiliyani, Barito Kuala adalah daerah produsen tanaman pangan berupa beras dan holkultura seperti jeruk, nanas dan rambutan terbesar di Kalsel.
"Kita akan siapkan lahan untuk perkebunan kopi dilokasi yang cocok dan tidak mengganggu keberadaan sentra komoditas pertanian yang sudah ada," ujarnya.
Kopi jenis liberika disebutkan sangat cocok untuk dikembangkan di areal dataran rendah dan lahan gambut seperti Kabupaten Barito Kuala.
Pada Sabtu (2/7), Ketua Serikat Petani Indonesia Kalsel, Dwi Putera Kurniawan mengatakan, Kalsel memiliki potensi untuk pengembangan 4 jenis komoditas kopi dan bisa lebih besar dari daerah penghasil kopi lain seperti Riau, Jambi dan Aceh.
"Karakteristik lahan di Kalsel cocok untuk ditanam semua jenis kopi, termasuk di Kabupaten Barito Kuala yang memiliki dataran rendah dan lahan gambut cocok untuk kopi jenis liberika," ungkap Dwi Putera saat mempresentasikan rencana pengembangan kopi liberika di hadapan Bupati dan Forkopimda Barito Kuala.
Dwi Putera menjelaskan bahwa perkebunan kopi menjanjikan penghasilan yang menggiurkan bagi petani dan sekaligus dapat mendukung upaya reforestasi kawasan hutan terdegradasi serta merestorasi lahan gambut.
"Sayang perkebunan kopi di Kalsel belum mendapat sentuhan pemerintah bahkan luas kebun kopi rakyat terus tergerus akibat ekspansi perkebunan sawit dan lainnya," ucapnya..
Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA menyatakan dukungannya untuk pengembangan kopi di Kalsel. "Sebagai orang Aceh saya mania kopi dan saya tahu Kalsel punya potensi besar pengembangan komoditas kopi ini," ujar Safrizal. (RO/OL-09)
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Menambahkan kayu manis ke dalam secangkir kopi tidak hanya memperkaya cita rasa minuman, tapi juga bisa menghadirkan sejumlah manfaat kesehatan
SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut berhasil mengungkap dan menangkap dua orang pelaku penggelapan kopi seberat 7.922 kg biji kopi kering senilai lebih dari Rp760 juta.
Jenis kopi ini sering disebut juga sebagai kopi hitam atau kopi pahit, tergantung metode penyajiannya.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate usai meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Sempol,
Dengan konsumsi yang tepat, kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan produktif. Namun, tetap jaga asupan kafein harian agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Menhut Raja Juli Antoni bersama Pimpinan Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto melakukan pelepasan ekspor perdana Kopi dari KUPS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved