Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Sempat Mati Suri karena Pandemi, Industri Pernikahan Harus Bangkit Kembali

Media Indonesia
27/6/2021 16:25
Sempat Mati Suri karena Pandemi, Industri Pernikahan Harus Bangkit Kembali
Ava and The Bee(Foto: Ava and The Bee)

COVID-19 yang mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 sangat berdampak bagi pelaku bisnis. Salah satu yang paling merasakan dampaknya ialah bisnis yang berkaitan dengan kehadiran orang banyak,  seperti industri pameran, event, dan industri pernikahan.

Dengan larangan berkumpul dan menyelenggarakan kegiatan, banyak bisnis yang tidak bisa beroperasi sama sekali hingga menyebabkan gulung tikar.
Dalam industri pernikahan, semua sektor terkena dampaknya, mulai dari penyedia venue, dekorasi, sampai vendor penyedia undangan pernikahan.

Tahun lalu, beberapa vendor mengaku sudah gulung tikar dan sebagian lainnya mengaku beralih profesi sementara dan meninggalkan model bisnis lama mereka.

Meski telah setahun berjalan, kondisi pandemi tidak kunjung selesai. Namun, perlahan-lahan harapan muncul bagi para pelaku bisnis di industri pernikahan.

New Normal menjadi harapan baru bagi para pelaku bisnis pernikahan, seiring dengan diperbolehkannya kembali acara pernikahan dengan protokol kesehatan.

 

Beralih ke digital

 

Merespon New Normal yang akan menjadi titik balik bagi para pelaku bisnis pernikahan yang sempat mati suri, Wedding Market sebagai media seputar pernikahan mengajak para pelaku bisnis untuk kembali meramaikan pasar industri.

Menggaet para asosiasi pernikahan mulai dari Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia, hingga Himpunan Pembawa Acara Pernikahan Indonesia, Wedding Market berkomitmen untuk berkontribusi pada industri pernikahan.

“Kita harus bisa berkontribusi untuk para vendor pernikahan di tengah kondisi pandemi," ujar CEO Wedding Market, Melvino.

Dalam diskusi yang diselenggarakan bersama Melvino, para pelaku bisnis diajak untuk bisa mengikuti tren yang sedang terjadi di masyarakat. Di masa pandemi, meski mal dan pusat perbelanjaan sudah dibuka, tapi pasangan calon pengantin tetap memilih berbelanja secara daring.

"Masyarakat tetap membatasi kegiatan mereka dan lebih memilih untuk bertransaksi melalui online. Kita pun harus memahami ini dan membawa solusi bagi para calon pengantin," ungkap Melvino.

Untuk membantu para vendor beralih ke pemasaran digital, Wedding Market menyediakan platform marketplace untuk para vendor bertemu dengan ribuan calon pengantin, setiap hari. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik