Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PERSATUAN di manapun akan membuat segalanya menjadi lebih kuat. Apalagi jika mereka yang bersatu itu ternyata mempunyai visi dan misi yang sama. Hal itu pula yang coba dilakukan Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana.
Dia ingin perpecahan antara yayasan dan keluaga pendiri yang membuat Arema terbelah dua yakni Arema FC (Liga 1) dan Arema Indonesia (Liga 3) selama sekitar satu dekade bisa terselesaikan.
Baca juga: Arema FC Masih Tunggu Kiper Asal Brasil
Hal itu diungkapkan Gilang dalam acara konferensi pres masuknya Diego Michiels sebagai rekrutan baru Arema FC. Menurut Gilang, ia berharap kedua pihak bersatu dengan menggabungkan dua aktivitas pengelolaan sepakbola itu menjadi satu, yakni dengan cara membeli Arema Indonesia yang kini bermain di Liga 3 Regional Jatim.
"Kami sangat membuka diri dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania. Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan," ujarnya.
Dengan langkah tersebut menurutnya akan lebih mudah pula pihaknya untuk berkoordinasi dengan banyak pihak yang menjadi stakeholder Arema. Arema Indonesia disebutnya adalah bagian penting sebagai klub yang akan mencetak para pemain muda Arema. Apalagi sekarang Arema FC juga membina usia dini dan remaja yang juga mengikuti kompetisi resmi Elite Pro Academy usia 16, 18, dan 20 tahun.
"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi para pemain muda dalam meniti karier di sepak bola. Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 yang segera digelar," tuturnya.
Gilang mengaku inisiatif ini murni datang dari dirinya sebagai Aremania. Terlebih para Aremania sangat mengharap ada langkah kongkret yang dilakukan karena dualisme tak kunjung usai.
“Saya gabung di sini berangkat dari seorang Aremania dan bukan figur yang selama ini terlibat dalam dualisme. Ini murni untuk menjalani amanah dari Aremania,”
Novi Zaenal selaku istri mendiang Lucky Acub Zaenal atau Sam Ikul menanggapi rencana jalan penyelesaian prahara dualisme dari Gilang. Novi menyatakan belum ada pembicaraan apapun kepada pihaknya. Sementara Gilang menyatakan siap jika harus bertemu dengan organ Yayasan Arema termasuk dengan keluarga besar pendiri seperti Acub Zaenal dan Lucky Acub Zaenal.
Ia menambahkan bahwa jalan menuntaskan dualisme ini akan ditempuh dengan cara bermartabat dan menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan. “Tentu kami selalu bersedia menyelesaikannya dengan cara yang bermartabat dan menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan. Kami sangat membuka diri diskusi bersama pihak Yayasan Arema termasuk keluarga besar pendiri,” pungkasnya. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved