Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
TAMAN Wisata Alam (TWA) Menipo seluas 2.499,50 hektare di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai role model pengembangan wisata di Indonesia.
TWA ini terletak di pesisir selatan Pulau Timor, juga meliputi Pulau Menipo seluas 571,80 hektare yang merupakan bertelur penyu, kakatua jambul kuning, kelewawar, rusa timor, buaya muara, dan lokasi migrasi burung asal Australia.
"Di sini salah satu pengembangan wisata alam atau role model. Saya sudah keliling seluruh kawasan konservasi di Indonesia, di sini ada kesepsifikasian tersendiri, ada satwanya, mangrove, savana, lontar," kata Inspektur Wilayah II, Itjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumarto seusai berkunjung ke Menipo, Jumat (18/6).
Menurutnya, sumber daya alam yang ada di Menipo harus dieksplorasi lagi, menjadi lokasi penelitian dan pendidikan dan obyek wisata dengan keanekaragaman hayati bernilai tinggi.
Untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), selain SDM Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Nusa Tenggara Timur, juga sudah ada
keterlibatan masyarakat setempat. Kekuatan utama kawasan konservasi agar
terlindungi dan teramankan harus dari masyarakatnya.
Masyarakat Enoraen mendukung pemerintah dengan tidak membuang sampah sembarangan, membangun jalur penahan kebakaran, serta menghidupkan kembali aturan adat diserta denda jika menangkap warga merusak atau berburu satwa di lokasi itu. "Saya apresiasi terhadap teman-teman BBKSDA NTT, mereka sudah bekerja keras dan masyarakat di sekitar Manipo punsudah terlibat langsung karena ada rasa memiliki kawasan ini," ujarnya.
Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara menyebutkan pengelolaan TWA Menipo tidak hanya melibatkan balai konservasi, tetapi juga unsur masyarakat adat tokoh agama, dan pemerintah setempat.
"Mengurus nature tidak cukup hanya nature-nya, saya memperkenalkan ada harmoni antara culture dan nature. bahwa adat itu harus melekat pada alamnya," kata Timbul Batubara.
Tamu atau pengunjung yang akan berwisata ke TWA berjarak 76 kilomter dari Kota Kupang tersebut disambut dengan tarian adat. Dua warga setempat diberikan pelatihan oleh BBKSA menjadi pemandu (quide) menyampaikan penjelasan kepada pengunjung mengenai tipologi ekosistem, habitat sampai spesies di sana.
"Mereka mamahami dan menjelaskan secara lugas kepada pengunjung tentang biodiversitynya dan adatnya," ujarnya.
Sebelum pandemi covid-19, rata-rata pengunjung TWA Menipo sekitar 600 orang, namun menurun drastis selama satu tahun terakhir. Pada Mei 2021 tercatat hanya dua pengunjung. Selain pandemi, satu satu sebab yang membuat pengunjung berkurang adalah jalan ke lokasi yang belum beraspal. Jalan menuju lokasi tersebut sudah diukur oleh Dinas PUPR Pemprov NTT dan dijadwalkan mulai dibangun pada 2022. (OL-13)
Baca Juga: Serang Kembangkan Objek Wisata Alam Sentra Budi Daya Sedap ...
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI meminta klarifikasi kepada pemerintah Timor Leste terkait insiden penembakan terhadap seorang WNI di kawasan perbatasan.
Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, memimpin upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI dengan khidmat.
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) berkomitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
DEPUTI Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Didiet Aditya menyebutkan transaksi QRIS di daerah itu memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari hingga Juni 2025.
UPACARA Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kantor Camat Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/8), berlangsung khidmat.
Yayasan Pendidikan Astra, Michael D. Ruslim (YPA-MDR) memulai pembangunan fasilitas baru di UPTD SDN Oefoe, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Biasanya, wisata alam ini ada di kawasan taman nasional, dengan tujuan menikmati keindahan, ketenangan, serta suasana segar dari alam.
Wisata ini mengandalkan sumber daya alam sebagai daya tarik utama, baik yang masih alami maupun yang sudah dikelola secara ramah lingkungan.
Daerah yang mengalami lonjakan kunjungan adalah Kalimantan, dengan peningkatan hingga 200 persen.
57 Lokasi Wisata di Jawa Timur tersebut meliputi wilayah Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Jombang, Kediri, Lawu, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Saradan dan Tuban.
Biasanya, wisata alam akan menyuguhkan keindahan alam asli, bukan buatan manusia, serta memiliki suasana yang asri, sejuk, dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Tujuan utamanya adalah menyegarkan pikiran, melepas stres, sekaligus mendekatkan diri dengan alam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved