Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CUACA ekstrem yang menyebabkan sendimentasi di wilayah pantai Moronopo, Halmahera Timur, tak menyurutkan para nelayan untuk mencari ikan. Shandy, salah satu nelayan di sana, mengatakan, sedimentasi itu tidak menyebar ke laut.
"Paling sedimentasinya berada di kedalaman 70 sentimeter. Penyebaran pasir merah sebatas itu dan tidak sampai ke laut. Jadi orang yang berlabuh atau memancing dari radius 400 meter itu masih bisa dapat ikan," kata Shandy.
Malah, kata Shandy, nelayan masih bisa dapat ikan bahkan mencapai 5 boks ikan teri. "Dapat ikan teri 4 boks sampai 5 boks itu dalam semalam termasuk banyak, karena rata-rata hanya 2 boks ikan teri," tuturnya.
Ia menambahkan, Shandy dan beberapa nelayan yang lain tidak terganggu dengan sedimentasi, karena tangkapan ikan masih relatif banyak. Terkait penjualan, biasanya ikan Shandy kirim ke Ternate dan ada juga pembeli yang datang ke Halmahera Timur. Ragamnya pun cukup banyak, mulai dari ikan teri sampai ikan kembung.
"Kalau mancing di kisaran 15-17 hari kami bisa mendapatkan 30 ton ikan teri. Kami biasanya main ikan teri kering 600 kg dan per kilonya Rp43 ribu. Kalau ikan teri sedang Rp50 ribu dan rata-ratanya di atas Rp30 jutaan per bulan," kata Shandy.
Nebuchadnezzar Akbar, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun, Ternate, mengatakan proses sedimentasi di Maronopo itu biasanya terjadi di hulu dan kemudian muaranya di hilir di daerah mangrove. "Jadi yang diperlukan sebetulnya yaitu penanganan di hilir untuk melakukan penanaman, rehabilitasi, dan introduksi," katanya.
Terkait cuaca ekstrem, ia juga merujuk pada data BMKG yang biasanya terjadi hujan atau curah hujan tinggi di Januari hingga April. "Intensitas hujan itu membawa material alami dari pegunungan kemudian masuk di daerah mangrove dan salah satu fungsi ekologi mangrove itu salah satu fungsinya menangkap sedimen ke perairan laut dalam, sehingga terjadi perangkap sedimen di daerah mangrove daerah hilir. Itu hal yang normal dan yang namanya vegetasi dan ekosistem mangrove secara ekologi pasti mengikat sedimen dari arah darat ke laut," tuturnya.
Begitu juga sebaliknya. Kalau dari laut ke darat itu sebagai bufferzone menahan laju gelombang. "Jadi yang terjadi di daerah mangrove itu dari darat berfungsi menangkap sedimen dari darat. Jangan heran mangrove penuh dengan sedimen daerah lumpur dan itu normal berarti fungsi ekologinya berjalan," lanjutnya.
Nebuchadnezzar menambahkan, dari catatannya, sedimentasi itu masuk kategori normal dan kedalamannya tidak seperti yang disampaikan di berita. "Kedalaman mangrove yang paling ujung yang saya maksud paling dalam saya ukur paling 30 sentimeter. Ke arah laut sedikit itu kedalamannya 70 sentimeter dan itu normal dan dipastikan itu berlumpur," katanya.
Dengan kondisi itu, para nelayan masih bisa menangkap ikan, karena aktivitas masih normal. Saat ini belum ada laporan terkait menyusutnya penangkapan ikan di Maronopo. (OL-14)
Kerja sama ini merupakan komitmen JNE untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas
Kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Batu Hiu itu menimpa tiga nelayan. Satu nelayan bisa diselamatkan,
Upacara adat itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan di Desa Ciwaru atas hasil tangkapan ikan. Acaranya rutin digelar setiap tahun.
Terjebaknya ke 75 nelayan itu akibat terjangan gelombang tinggi yang memutus jembatan terbuat dari bambu, pada Rabu (16/10)
Kegiatan mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan mengancam jiwa.
Di tengah laut cuaca bisa cepat berubah atau yang awalnya cerah tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang dan petir, sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Ikan patin yang memiliki nama ilmiah Pangasius sp. memiliki manfaat kesehatan tinggi berkat kandungan vitamin, mineral dan protein yang melimpah.
Ternyata hiu membentuk komunitas sosial yang stabil dari waktu ke waktu dengan beberapa individu sama selama empat tahun penelitian.
Penyerahan paket tersebut dilakukan di posko logistik PPKM darurat di Gedung Wanita, Jalan Jenderal Sudirman, Bogor.
Kendala dan hambatan nelayan di Morotai akan dikoordinasikan sehingga bisa segera selesai dan pembangunan perbatasan bisa meningkatkan kesejahteraan warga sekitar
Program SKPT yang merupakan sinergi KKP dengan pemerintah daerah sudah memberikan fasilitas lengkap pada nelayan
Manager PUJ, Yus Ardianto, mengatakan progam ini menjadi pilihan di tengah pandemi covid-19 karena dinilai efektif dan dapat dilakukan di rumah oleh masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved