Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PT Angkasa Pura II (AP II) telah mengumumkan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, akan memulai penerbangan komersial, Kamis (3/6). Maskapai Citilink pun akan mengoperasikan perdana penerbangan komersial di bandara baru tersebut.
“Alhamdulillah, Citilink menjadi maskapai pertama yang mencatat sejarah melakukan penerbangan komersial di Bandara Jenderal Besar Soedirman, yang Insyaallah beroperasi secara komersial pada 3 Juni 2021 mendatang," kata Direktur Utama Citilink Juliandra dalam keterangan pers AP II, Selasa (1/6).
Senin (31/5), Citilink juga melakukan simulasi terakhir untuk memastikan kesiapan seluruh operasional penerbangan penumpang di Bandara Jenderal Besar Soedirman, sehingga pada Kamis (3/6), pelayanan yang diberikan, baik oleh Citilink maupun stakeholders lainnya, bakal maksimal, menurut Juliandra.
Baca juga: Agustus Rampung, Ini Progres Penataan Kawasan Pulau Rinca
Citilink akan mengoperasikan rute Surabaya–Purbalingga dan Jakarta (HLP)–Purbalingga dua kali seminggu pada Kamis dan Sabtu menggunakan ATR 72-600.
Sementara, President Director AP II Muhammad Awaluddin menuturkan pihaknya telah mendapatkan Sertifikat Bandara Udara (SBU) Nomor 0163/SBU-DBU/IV/2021 selaku operator Bandara Jenderal Besar Soedirman sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 83 Tahun 2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Dia menjelaskan, Bandara Jenderal Besar Soedirman, dari fasilitas sisi udara yang dikatakan telah siap 100% adalah runway 1.600 x 30 meter dan apron 69 x 103 meter untuk melayani pesawat ATR-72 serta fasilitas PKP-PK kategori 5. Fasilitas standar pelayanan bandara juga tersedia di terminal penumpang seluas 20 x 20 meter.
Bandara Jenderal Besar Soedirman dibangun di atas lahan kosong oleh AP II sejak tiga tahun lalu dan akan terus dikembangkan hingga memiliki terminal penumpang berkapasitas 300.000 penumpang/tahun. (OL-1)
Pelita Air akan membuka rute internasional perdananya menuju Singapura pada 18 Agustus 2025 mendatang.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Sejumlah maskapai dunia membatalkan dan mengalihkan rute penerbangan di kawasan Timur Tengah, pada Jumat (14/6). Langkah itu dilakukan menyusul serangan Israel terhadap Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved