Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemprov Sumbar Kucurkan Rp15 Miliar Untuk Kurangi Karamba Apung

Yose Hendra
24/5/2021 15:36
Pemprov Sumbar Kucurkan Rp15 Miliar Untuk Kurangi Karamba Apung
Nelayan melintas di dekat ribuan ikan karamba jaring apung yang mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (29/4/2021).(ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Barat terus berupaya mengurangi jumlah karamba di Danau Maninjau sebagai dampak dari pencemaran lingkungan kawasan danau. Saat ini keramba ikan yang ada di danau Maninjau berjumlah 17 ribu.

"Insya Allah jumlah karamba yang ada saat ini akan terus berkurang, kita sudah lakukan koordinasi dengan Pemkab Agam dan masyarakat sekitar Danau Maninjau untuk lebih maksimalkan dalam rangka Danau Maninjau kembali menjadi danau yang sehat," kata Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, Senin (24/5).

Pemprov Sumbar menyerahkan bantuan Pemerintah Provinsi Sumbar kepada nelayan berupa mesin longtail 8,5 PK sebanyak 44 unit senilai Rp349.103.040 di Jorong Galapuang Nagari Tanjuang Sani Kecamatan Tanjuang Raya Kabupaten Agam.

Gubernur Mahyeldi menyampaikan, tujuannya penyerahan bantuan tersebut untuk mengalihkan usaha perikanan budidaya keramba jaring apung menjadi usaha penangkapan ikan di Danau Maninjau.  Sekaligus untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan di Danau Maninjau.

"Mengurangi jumlah budidaya keramba jaring apung namun juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan di Danau Maninjau. Maka perlu kesepakatan dengan semua masyarakat sekitarnya, untuk melakukan pembersihan di danau guna menjaga kualitas air serta Danau Maninjau sebagai destinasi wisata prioritas," ungkap Mahyeldi.

Mahyeldi juga menyampaikan jika masyarakat yang ada di salingka Danau Maninjau ini beralih ke profesi sebagai nelayan tangkap yang jumlah 560 nelayan.

"Pemprov Sumbar bersedia memgucurkan dana sebesar Rp15 miliar menyesuaikan dengan kebutuhan nelayan di Danau Maninjau. Asalkan nelayan mau maninggalkan keramba menjadi nelayan tangkap. Karena diketahui Danau Maninjau ini termasuk salah satu dari 15 danau di Indonesia yang akan dibersihkan. Dan dapat dijadikan salah satu destinasi pariwisata Super Prioritas," ujarnya.

Padatnya kegiatan budidaya ikan menggunakan keramba jaring apung di Danau Maninjau saat ini, telah menyebabkan pencemaran air dan kerusakan lingkungan danau. Sehingga diperlukan alternatif usaha perikanan yang dapat menjaga kelestarian sumberdaya ikan di Danau
Maninjau yang menggunakan kegiatan penangkapan ikan menggunakan sarana penangkap ikan yang ramah lingkungan.

"Saya minta Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar bisa menyediakan anggaran sebesar Rp15 miliar bagi nelayan selingka Danau Maninjau untuk mengadaan perahu, mesin tempel, jaring dan menambah populasi ikan dengan menebar ikan di danau. Asalkan bisa meninggalkan keramba sebanyak 30-40 persen,, kita akan bantu," ujar Mahyeldi.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar Yosmeri mengatakan, akan siap membantu. Bahkan di kegiatan lain pada tahun 2021, telah disediakan 44 unit jaring untuk 44 nelayan yang tergabung dalam 7 kelompok nelayan, dengan nilai pengadaan sebesar Rp. 198 juta.

"Rencananya penyerahan bantuan dilaksanakan Juli 2021. Termasuk penyediaan Fishbox ukuran 100 liter sebanyak 66 unit dan
Fishbox ukuran 1 ton sebanyak 5 unit," sebut Yosmeri.

baca juga: Sumbar

Yosmeri menjelaskan, selain itu pihaknya juga akan memberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan untuk pengolah hasil perikanan di Danay Maninjau menjadi produk olahan seperti bada krispi, dendeng rinuak, rakik rinuak, pala rinuak, rinuak krispi, pensi krispi, rendang bada, rendang rinuak, rendang pensi, palai ika nila, bada salai, stik udang, kripik rinuak dan salai nila.

"Semoga ini cepat terlaksana, agar masyarakat nelayan di sini bisa menikmati hasilnya, walaupun tidak keramba ikan lagi. Insya Allah ini
menjadi komitmen kita bersama," tandasnya. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya