Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEKOMPAKAN pemerintah dengan semua lembaga tinggi negara dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 memang mutlak harus terus dilakukan. Hal itu untuk mencegah munculnya berbagai gesekan yang pada akhirnya Indonenesia mengalami gelombang kedua covid-19.
Seperti yang dilakukan Ketua DPR RI Puan Maharani, yang meminta pemerintah untuk menunda kedatangan warga negara asing (WNA) ke Indonesia selama berlakunya larangan mudik. Aksi Puan itu diapresiai oleh Ketua Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI) Nurkhasanah. Ia menyebut upaya itu untuk menciptakan rasa keadilan bagi warga Indonesia. “Kita harus apresiasi langkah (Ketua DPR) itu. Sebab dengan begitu, tidak terjadi kecemburuan di masyarakat,” katanya.
Baca juga: Larangan Mudik dan Transmisi Internal
Nurkhasanah menambahkan, atensi Puan Maharani terhadap persoalan kedatangan WNA dan keselamatan warga dari covid-19 itu layak diapresiasi. “Jadi, jangan pernah berpikir bahwa para netizen itu autis dan hanya mempedulikan diri mereka. Siapa pun yang mereka nilai peduli kepada masyarakat, tentu akan mereka hargai dan hormati. Itu yang mereka lakukan sebagai apresiasi atas kepedulian ketua DPR.”
Sebelumnya diberitakan bahwa, Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan peninjauan pelaksanaan larangan mudik, antara lain, di Bandara Soekarno-Hatta dan Jalan KM 31 Tol Cikampek pada Rabu (12/5) lalu. Puan bersama rombongan juga h meninjau pelaksanaan larangan mudik di Cirebon, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, dan Tol Pejagan.
Dalam kesempatan itu Puan menyatakan, setelah melakukan koordinasi dengan DPR RI, pemerintah menunda kedatangan warga negara asing ke Indonesia selama masa pelarangan mudik Lebaran 2021. Saat itu Puan menjelaskan, sikap pemerintah untuk menunda kedatangan WNA ke Indonesia selama masa larangan mudik itu tak lain demi rasa keadilan bersama.
Tidak hanya itu, Puan juga meminta warga dan aparat pemerintah untuk tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Puan memang meminta pihak Bandara Soekarno-Hatta untuk tetap berdisipilin, mengingat bandara tersebut merupakan titik penting dalam pengendalian penularan covid-19.
"Apakah transmisi kota ke kota, negara ke negara masuk ke Indonesia, tergantung dari pengendalian di Soetta," ujar Puan saat itu.
Puan juga sempat berpesan agar tracing dan pengawasan ketat benar-benar dilakukan guna memastikan penumpang dari luar negeri betul-betul menginap di hotel atau tempat karantina yang telah ditunjuk dan tidak melarikan diri.
Menurut Nurkhasanah, pesan-pesan tersebut tidak hanya menunjukkan kepedulian Ketua DPR kepada segenap masyarakat Indonesia, khususnya dalam kepedulian menghadapi pandemi covid-19. Menurut Nurkhasanah, pesan-pesan itu dengan tegas membuktikan kepedulian DPR terhadap bahaya pandemi covid-19. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved