Harga Ikan Laut di Palu Naik 100 Persen

M Taufan SP Bustan
06/4/2021 19:00
Harga Ikan Laut di Palu Naik 100 Persen
Harga Ikan laut di Palu, Sulawesi Tengah naik hingga 100 persen akibat nelayan banyak yang tidak melaut karena cuaca buruk.(Antara)

HARGA jual pelbagai jenis ikan di pasar Palu, Sulawesi Tengah, naik hingga 100% dari biasanya. Penyebabnya, karena banyak nelayan yang tidak melaut akibat gelombang tinggi.

Pantauan Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda Palu, harga ikan mengalami penaikan hingga 100 persen.  

Ikan jenis tuna misalnya, jika sebelumnya dijual dengan harga Rp50 ribu per kilo gram, kini menjadi Rp100 ribu per kilo gram.  

Tidak hanya itu, ikan jenis ekor kuning dan cakalang yang biasanya juga dijual Rp50 ribu per kilo gram, kini menjadi Rp100 per kilo gram.  

Menurut pedagang, penaikan ini wajar terjadi karena ikan sulit didapat. "Kalau pun ada didapat dari nelayan harganya pasti mahal. Jadi wajarlah kalau dijual di pasar mahal juga," terang salah satu pedagang Rauf Putra saat ditemui Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda Palu, Selasa (6/4).  

Dia menyebutkan, ikan jenis karang, seperti ikan katamba mengalami penaikan yang cukup tinggi. Di mana, harganya mencapai Rp150 per kilo gram.  

Padahal, lanjutnya, sebelum terjadi penaikan ikan itu hanya dijual dengan harga Rp80 ribu per kilo gram.  "Jadi ikan paling mahal lah ikan jenis karang itu sekarang," imbuh Rauf.

Pedagang lainnya, Muh Bakri menambahkan, penaikan harga ikan di pasaran disebabkan karena banyak nelayan yang tidak turun ke laut sejak sepekan terakhir.  "Tidak turun kelaut karena cuaca kan memang tidak bagus. Angin kencang terus gelombang tinggi," tegasnya.  

Bakri mengaku, stok ikan yang masuk ke pasar saat ini sangat sedikit. Selain karena jumlahnya yang sedikit, harga belinya di tingkat nelayan juga mahal.  "Tidak heran kalau pedagang menjualnya juga mahal. Meski begitu, pembelI juga tetap ada," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Tim SAR Temukan 8 Jenazah Korban Banjir Bandang Adonara

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya