Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kementan Ajak Petani Dompu Jaga Tanaman dengan Pengamatan OPT

Mediainonesia.com
30/3/2021 20:07
Kementan Ajak Petani Dompu Jaga Tanaman dengan Pengamatan OPT
Petani diajak menjaga tanaman dengan mengamati organisme pengganggu tanaman (OPT). (Ist)

MELALUI proyek IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program), Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani di wilayah Daerah Irigasi (DI) Nangakara Desa Nangakara, Kecamatan Pekat,  Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjaga tanaman dengan mengamati organisme pengganggu tanaman (OPT). 

Kegiatan pengamatan itu disampaikan dalam Sekolah Lapang (SL) dengan materi mengamati organisme pengganggu tanaman (OPT) tanaman dan menghitung populasinya. 

Pengamatan tersebut dimaksudkan agar bisa menentukan langkah yang tepat, dalam pengendalian OPT, sehingga produksi tanaman dapat dipertahankan, agar tercipta ketahanan pangan.

Hal itu sejalan dengan apa yang diharapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurut SYL, salah satu tujuan kegiatan IPDMIP adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan.

“Peningkatan ketahanan pangan sangat penting dalam kondisi seperti ini. Dan melalui kegiatan IPDMIP, kita ingin ketahanan pangan semakin meningkat, sehingga Indonesia bisa mandiri pangan. Selain itu pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia bisa turut meningkat,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menambahkan IPDMIP juga berupaya untuk meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan.

“Salah satu aspek terpenting dalam pertanian adalah ketersediaan air. Lewat IPDMIP, produktivitas dan nilai pertanian akan ditingkatkan dengan cara irigasi berkelanjutan. Agar tidak ada kendala teknis di lapangan, kita berharap Konsultan On Granting bisa sering ke lapangan,” tutur Dedi dalam keterangannya, Senin (30/3).

Kasie Penyuluhan Kabupaten Dompu, Nastap, menyampaikan bahwa kegiatan SL IPDMIP 2021 dilaksanakan di Poktan Nangakara Utama, dengan peserta 25 orang, laki-laki 17 orang, perempuan 6 orang, dan pemuda tani 2 orang.

"SL yang diselenggarakan pada 27 Maret 2021, difasilitasi oleh penyuluh, PP swadaya, petugas POPT dan  staf lapangan. Sedangkan supervisornya dari DPIU, KJF, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Dompu & TPM," tuturnya.

Yulia TS selaku PIC IPDMIP wilayah NTB dan NTT, menyampaikan untuk mengendalikan hama dan penyakit, petani harus mengubah paradigma pemberantasan ke arah pengendalian atau pengelolan hama dan penyakit secara terpadu. 

"Hal ini dapat dilakukan dengan kita mempelajari ekobiologi dari hama dan penyakit tersebut agar dalam melakukan pengendalian dapat lebih tepat sasaran tanpa harus merusak ekosistem yang ada," katanya. 

Ditambahkan Yulia, pengendalian jangan hanya mengadalkan pada penggunaan pestisida kimia sintetik saja. 

"Namun, dilakukan berdasarkan pengendalian hama secara terpadu dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dengan teknik-teknik pengendalian yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan perangkap hama, penggunanan pestisida hayati serta konservasi musuh alami dengan menanam tanaman bunga (refugia)," jelasnya.

Lebih lanjut Yulia sampaikan, alternatif pengendalian yang ramah lingklungan dengan pembuatan pestisida nabati yang bahan-bahannya mudah ditemukan disekitar kita, seperti daun nimba/mimba, daun mahoni, rimpang kunyit, buah maja dan urin ternak. 

"Pembuatannya pun cukup sederhana dengan hanya merebus bahan-bahan tersebut dengan perbadingan antara air dan bahan 2 : 1 dan pestisida nabati ini dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun," tambahnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya