Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MELALUI proyek IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program), Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani di wilayah Daerah Irigasi (DI) Nangakara Desa Nangakara, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjaga tanaman dengan mengamati organisme pengganggu tanaman (OPT).
Kegiatan pengamatan itu disampaikan dalam Sekolah Lapang (SL) dengan materi mengamati organisme pengganggu tanaman (OPT) tanaman dan menghitung populasinya.
Pengamatan tersebut dimaksudkan agar bisa menentukan langkah yang tepat, dalam pengendalian OPT, sehingga produksi tanaman dapat dipertahankan, agar tercipta ketahanan pangan.
Hal itu sejalan dengan apa yang diharapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurut SYL, salah satu tujuan kegiatan IPDMIP adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Peningkatan ketahanan pangan sangat penting dalam kondisi seperti ini. Dan melalui kegiatan IPDMIP, kita ingin ketahanan pangan semakin meningkat, sehingga Indonesia bisa mandiri pangan. Selain itu pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia bisa turut meningkat,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menambahkan IPDMIP juga berupaya untuk meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan.
“Salah satu aspek terpenting dalam pertanian adalah ketersediaan air. Lewat IPDMIP, produktivitas dan nilai pertanian akan ditingkatkan dengan cara irigasi berkelanjutan. Agar tidak ada kendala teknis di lapangan, kita berharap Konsultan On Granting bisa sering ke lapangan,” tutur Dedi dalam keterangannya, Senin (30/3).
Kasie Penyuluhan Kabupaten Dompu, Nastap, menyampaikan bahwa kegiatan SL IPDMIP 2021 dilaksanakan di Poktan Nangakara Utama, dengan peserta 25 orang, laki-laki 17 orang, perempuan 6 orang, dan pemuda tani 2 orang.
"SL yang diselenggarakan pada 27 Maret 2021, difasilitasi oleh penyuluh, PP swadaya, petugas POPT dan staf lapangan. Sedangkan supervisornya dari DPIU, KJF, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Dompu & TPM," tuturnya.
Yulia TS selaku PIC IPDMIP wilayah NTB dan NTT, menyampaikan untuk mengendalikan hama dan penyakit, petani harus mengubah paradigma pemberantasan ke arah pengendalian atau pengelolan hama dan penyakit secara terpadu.
"Hal ini dapat dilakukan dengan kita mempelajari ekobiologi dari hama dan penyakit tersebut agar dalam melakukan pengendalian dapat lebih tepat sasaran tanpa harus merusak ekosistem yang ada," katanya.
Ditambahkan Yulia, pengendalian jangan hanya mengadalkan pada penggunaan pestisida kimia sintetik saja.
"Namun, dilakukan berdasarkan pengendalian hama secara terpadu dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dengan teknik-teknik pengendalian yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan perangkap hama, penggunanan pestisida hayati serta konservasi musuh alami dengan menanam tanaman bunga (refugia)," jelasnya.
Lebih lanjut Yulia sampaikan, alternatif pengendalian yang ramah lingklungan dengan pembuatan pestisida nabati yang bahan-bahannya mudah ditemukan disekitar kita, seperti daun nimba/mimba, daun mahoni, rimpang kunyit, buah maja dan urin ternak.
"Pembuatannya pun cukup sederhana dengan hanya merebus bahan-bahan tersebut dengan perbadingan antara air dan bahan 2 : 1 dan pestisida nabati ini dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun," tambahnya. (RO/OL-09)
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
Menpora Dito Ariotedjo secara khusus memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada NTB.
Salah satu yang memanen berkah FORNAS VIII 2025 NTB yaitu sektor UMKM. Pengusaha oleh-oleh turut mendapat berkah dari event tersebut.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII resmi ditutup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Eks Bandara Selaparang Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/8) malam.
PENUTUPAN Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 dipastikan berlangsung meriah. Band legendaris Slank akan menjadi penampil utama
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII/2025 menjadi ajang pembuktian bagi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah multi event nasional.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
Alang-alang terbukti menjadi rumah alami bagi serangga parasit, yakni musuh alami yang mampu menekan populasi hama pengganggu tanaman padi.
Kalau dengar kata serangga, yang terlintas di benak orang biasanya semut, kecoa, atau nyamuk. Padahal serangga memegang peran kunci dalam hampir semua proses ekologi.
Ulat grayak musim gugur (fall armyworm) telah menjadi hama global yang mengancam ketahanan pangan di lebih dari 80 negara.
Selain membawa bakteri penyebab penyakit, kecoa juga memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa, bahkan dalam kondisi ekstrem.
Bagi pemula yang ingin memiliki tanaman minim perawatan, ini 5 pilihan tumbuhan hias yang dikenal tahan terhadap hama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved