Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MESKI dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa, faktanya nasib guru masih kerap terabaikan, terutama mereka yang berada di daerah atau para guru hononer. Itu sebab bantuan dan dukungan untuk mereka sangat diharapkan.
Berangkat dari situlah salah seorang pengusaha asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad atau dikenal akrab dengan panggilan Haji Isam tergerak untuk membantu para guru. Salah satu caranya adalah dengan mengumrahkan para guru SMPN 1 Mentewe, Tanah Bumbu.
Baca juga: Bappenas Gandeng Swasta Bangun Sekolah Terintegrasi Di Papua
Kegiatan itu memang dia lakukan pada Februari 2018 silam atau sebelum terjadinya pandemi covid-19. Mereka yang diberangkatkan adalah para guru yang masih bertugas dan mereka yang mengajar pada 1990 hingga 2000 beserta suami/isteri yang berjumlah 250 orang.
Bukan itu saja, ia juga menyumbang dana untuk renovasi sekolah sebesar Rp1,5 miliar. Bagi Andi, perbuatannya itu semata-mata untuk menghormati para guru.
Bukan itu saja, dia membangun sebuah masjid di Jalan Kodeco KM 2,5 Desa Gunung Antasari, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu di tanah seluas 1,6 hektar. Orang-orang menyebutnya masjid Al-Falah, Batulicin yang diambil dari nama pusat kota Tanah Bumbu. Masjid berwarna putih bernuansa emas di beberapa sisinya itu berarsitektur timur tengah berpadu dengn ornamen khas Kalimantan Selatan.
Selain masjid, dia membangun sebuah rumah sakit berstandar internasional bernama Marina Permata Hospital. Rumah sakit yang berada di Jalan Kodeco KM 03 Gunung Besar Simpang Empat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu mampu menampung 400 pasien rawat inap. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved