Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Geliat UMKM Kuliner di Masa Pandemi Covid-19

Mediaindonesia.com 
22/3/2021 12:35
Geliat UMKM Kuliner di Masa Pandemi Covid-19
Ilustrasi(Dok.Pribadi)

SETAHUN sudah Indonesia dilanda wabah covid-19. Berbagai sektor kehidupan masyarakat pun masih terpuruk, terutama perekonomian. Adanya pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah memang menyulitkan masyarakat untuk bergerak. Namun kebijakan itu harus dilakukan demi untuk mencegah semakin meluasnya virus korona.

Salah satu pihak yang paling terdampak pandemi covid-19 adalah para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makanan. Dengan masih minimnya wisatawan, tentu saja membuat usaha mereka tersendat.

Baca juga: Kembangkan UMKM Kuliner, Pemkot Bogor Gandeng Swasta

Meski begitu mereka tidak menyerah. Sambil berharap pandemi covid-19 segera berlalu, mereka tetap berinovasi dan meningakatkan kualitas produksi.  Seperti diungkapkan pemilik  Kueh Moaci Gemini, Hantanto, sebagai cemilan oleh-oleh legendaris khas Semarang mereka terus melakuan inovasi dalam kualitas dan varian rasa yang beragam selama 35 tahun untuk menemani konsumen.

"Kami senantiasa memberikan cita rasa dengan tekstur moaci yang konsisten dengan resep yang turun temurun dan dipertahankan keasliannya. Moaci Gemini memiliki tekstur khas yaitu kenyal dan padat, berbeda dengan moaci pada umumnya yaitu dari Jepang/Taiwan/Sukabumi. Varian rasa yang kami ciptakan terinspirasi dari hasil bumi Indonesia. Dengan kualitas bahan baku terbaik untuk mempertahankan keontetikan keasliannya, kami terus menjaga dan mengontrol rasa, tekstur dan bahan baku yang digunakan dengan standard yang sudah kami tentukan hingga saat ini, sehingga konsumen setia, tetap dapat merasakan kenikmatan yang sama saat menyantap Moaci Gemini,” ujarnya.
 
Selain itu, mereka juga terus melakukan pengembangan varian rasa dan menjaga kualitas produk yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Kueh Moaci Gemini juga telah mengikuti perkembangan zaman di era milenial dengan melihat perubahan yang terjadi di pasar.

"Untuk itu, kami sudah mulai masuk ke penjualan online melalui media sosial seperti Instagram dan di e-commerce, sehingga konsumen yang belum bisa datang ke Semarang atau kangen Moaci Gemini bisa dengan mudah mendapatkannya. Moaci Gemini Semarang sudah menjadi salah satu cemilan khas yang bisa dinikmati untuk menemani hari-hari bersama keluarga," ujar Hantanto.

Salah satu  tradisi masyarakat Indonesia yang sampai sekarang tidak pernah dilewatkan saat berlibur ataupun pulang kampung pada hari raya, yakni berburu oleh-oleh. Meski pemerintah belum memutuskan apakah akan kembali melarang mudik Lebaran tahun ini, kondisi itu sepertinya tidak mengubah kebiasaan tersebut.

Setiap daerah memang memiliki beragam keistimewaan tersendiri, tak terkecuali kota Semarang. Semarang menjadi salah satu kota di Indonesia dengan keragaman budaya Jawa dan Tionghoa yang mampu hidup berdampingan dengan harmonis. Berawal mula dari tempat tinggal di daerah pecinan kota Semarang, Ny. Sri Harsini (Tjia Sien Nio) selama lebih dari 35 tahun telah menghadirkan cemilan khas Semarang bernama Kueh Moaci Gemini yang dikenal dengan kultur Cina peranakan sebagai Cemilan oleh-oleh legendaris asli dari Kota Semarang yang terbuat dari adonan tepung ketan yang didalamnya berisi kacang cincang dan gula, dengan cita rasa yang unik, enak dan tekstur kenyal serta harga terjangkau.

Lebih dekat, Kueh Moaci Gemini pertama kali dititip jualkan di toko-toko roti kecil di wilayah pecinan. Nama Kueh Moaci Gemini makin dikenal sejak didirikan pada tahun 1985 oleh Ny. Sri Harsini yang hingga kini diteruskan oleh dr. Hantanto sebagai oleh-oleh khas Semarang. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya