Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Wakapolda Papua Minta para Calon Siswa SIP Jadi Manusia Unggul

Mediaindonesia.com
15/3/2021 07:20
Wakapolda Papua Minta para Calon Siswa SIP Jadi Manusia Unggul
Aparat keamanan TNI dan Polri berjaga di pintu utama Stadiun Papua Bangkit, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.(ANTARA/Indrayadi TH )

"BELAJAR tanpa berpikir tidak ada gunanya, berpikir tanpa belajar itu berbahaya. Untuk itu saya mengajak seluruh calon siswa di sini untuk menjadi manusia unggul dengan selalu berpikir bergaimana berbuat kebaikan," cetus Wakil Kepala Polisi Daerah Papua, Brigjen Pol. Dr. Eko Sudarto saat memberi pembekalan kepada para calon siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di lapangan tenis Mapolda Papua, Sabtu (13/3) lalu.

Selain itu, ia juga meminta para calon siswa untuk senantiasa mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat dan menjaga etika. Sebab, setiap daerah di Indonesia mempunyai adat istiadat yang berbeda.

Baca juga: Otsus Papua Tetap Dilanjutkan, Pembahasan RUU Selesai Oktober

"Manusia yang selalu berpikir baik itu senantiasa mematuhi norma-norma dan ketentuan yang kita sepakati bersama. Kalian juga harus mengetahui bahwa etika itu bermacam-macam. Ada etika norma, agama, adat istiadat, keluarga, dan diri," tegasnya.

Meski bukan orang asli Papua dan baru seminggu menjabat Wakapolda, Brigjen Pol. Dr. Eko Sudarto sejatinya paham betul dengan karakter dan kebiasaan warga setempat. Pasalnya ia sudah menghabisnya kariernya selama lebih dari 10 tahun di Papua.

Ia bahkan dikenal sebagai penggagas program Binmas Noken, yakni sebuah pendekatan soft approach dalam memelihara kamtibmas di Papua. Noken adalah simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat Papua.

Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs Ahmad Mustafa Kamal  SH sebanyak 246 bintara asal Papua akan berangkat  Jakarta untuk mengikuti pendidikan SIP setelah mendapat tambahan kuota sebanyak 77 orang. Mereka adalah para bintara yang sudah bertugas lebih dari 10 tahun di provinsi paling timur Indonesia tersebut.

Ketimbang provinsi lain, kuota SIP untuk Polda Papua memang lebih banyak lima  kali lipat. Pasalnya, selain karena wilayah Papua yang luas, terjadinya pemekaran di sejumlah wilayah pun membuat beberapa pos seperti Polsek belum terisi.

Ditambah lagi tahun ini, Papua mempunyai hajatan akbar yakni menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021. Selain itu, tahun ini juga menandai  berlakunya Otsus Papua jilid II.

Soal dana pendidikan SIP itu, kata Ahmad Mustafa  difasilitasi affirmative action dari dana otsus, karena mayoritas pesertanya adalah orang asli Papua (OAP). Kebijakan itu memang senjaga dilakukan, karena semakin banyak orang Papua terlibat semakin baik sehingga tujuan otsus akan tercapai. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya