Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

KKB di Papua Sandera Pesawat Susi Air, Begini Kronologinya

Dhika kusuma winata
13/3/2021 18:12
KKB di Papua Sandera Pesawat Susi Air, Begini Kronologinya
Ilustrasi Pesawat milik Susi Air(MI/PALCE AMALO )

KELOMPOK Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, dikabarkan menyandera pilot dan penumpang pesawat Susi Air. Kepala Penerangan Komando Wilayah Gabungan Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi I Gusti Nyoman Suriastawa membenarkan kejadian itu.

"Kami telah mendapat laporan informasi adanya penyanderaan pesawat selama dua jam di Lapangan Terbang Wangbe, Kabupaten Puncak," kata I Gusti Nyoman Suriastawa melalui keterangannya, Sabtu (13/3).

Peristiwa penyanderaan itu terjadi pada Jumat (12/3) pagi. Pilot pesawat Susi Air PK-BVY yang disandera itu ialah warga negara Selandia Baru bernama Captain Ian John Terrence Hellyer. Pesawat membawa tiga penumpang warga Papua yakni Ricky Dolame, Arikala Dolame, dan Arike Wandikbo.

Baca juga: Waterpark Dilonggarkan dengan Kapasitas 25 Persen Hingga 22 Maret

Kejadiannya, sekitar pukul 06.20 WIT diduga sebanyak 30 anggota KKB mendatangi Lapangan Terbang Wangbe. Menurut pilot, dua di antaranya membawa dua senjata api laras panjang.

I Gusti Nyoman Suriastawa mengatakan keterangan pilot menyebut KKB itu mengancam pesawat Susi Air dilarang membawa penumpang aparat TNI-Polri. KKB juga mengungkapkan kekecewaan terhadap kepala kampung lantaran tidak memberikan dana desa.

Penyanderaan selama dua jam itu kemudian berakhir setelah terjadi negosiasi antara penumpang pesawat dengan KKB. Kemudian pewasat itu akhirnya lepas landas sekitar pukul 08.36 WIT menuju Bandara Moses Kilangin Timika dan sudah mendarat dengan aman. Pilot dan penumpang selamat tanpa mengalami kekerasan.

"Selama disandera dua jam, pilot dan tiga penumpang tidak mengalami tindak kekerasan, walaupun merasa khawatir akan keselamatannya karena sempat ditodong senjata," ujarnya.

Terkait aksi itu, I Gusti Nyoman Suriastawa mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian. Pasalnya, imbuh dia, aksi itu tergolong sebagai teror kegiatan penerbangan.

"Meskipun tidak terjadi korban, namun kejadian ini menunjukkan aksi teror KSB di wilayah Papua, termasuk teror terhadap aktivitas penerbangan sipil. Kami selalu berkoordinasi erat dengan pihak kepolisian," ucapnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya