Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sumsel Antisipasi Karhutlan Di Musim Kemarau

Dwi Apriani
10/3/2021 05:55
Sumsel Antisipasi Karhutlan Di Musim Kemarau
Gubernur Sumsel Herman Deru mengecek kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam upaya mencegah terjadinya karhutla, Selasa (9/3).(MI/Dwi Apriani )

PEMPROV Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar apel kebakaran hutan dan lahan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana 2021 di Kebun Raya Sriwijaya, Ogan Ilir, Selasa (9/3). Dalam apel ini, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya menyiapkan personel dan peralatan dalam upaya guna mencegah dan menangani potensi bencana karhutla di wilayahnya.

"Jadi untuk status siaga tanggap darurat sudah kita berlakukan mulai 1 Maret hingga nanti datangnya musim hujan. Status ini dikeluarkan lebih dini agar semua pihak terlibat dapat mengantisipasi bencana karhutla," kata Herman Deru.

Ia menyebutkan  10 daerah yang rawan terjadi karhutla di Sumsel yaitu OKI, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muratara, Musi Rawas, Pali, Muara Enim, OKU Timur, dan OKU. Upaya yang telah dilakukan Pemprov Sumsel diantaranya mengalokasikan dana khusus sebesar Rp30 miliar untuk pencegahan karhutla.

"Dana tersebut diperuntukkan membuat sekat kanal, sumur bor dan peralatan lainnya di daerah yang rawan karhutla," tuturnya.

Herman Deru mengakui, selain upaya masif seperti sosialisasi serta penyebarluasan maklumat larangan membakar lahan, aktivasi posko pencegahan hingga patroli rutin, faktor cuaca juga menjadi penentu Sumsel bebas asap di tahun sebelumnya.

Diakuinya, semua pihak terkait baik TNI, Polri dan pemerintah daerah di wilayah yang rawan bencana karhutla harus bersatu padu dalam mengantisipasi timbulnya karhutla di Sumsel. "Kita tidak ingin menyalahkan siapapun, karhutla harus dicegah agar tidak timbul kerusakan lingkungan yang lebih besar," ucapnya.

Lebih jauh, Herman Deru menjelaskan dengan adanya apel kesiapsiagaan bencana karhutla ini maka dapat diharapkan personil dan peralatan sudah memadai. Apalagi dalam pencegahan karhutla ini harus ditekan mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat. Selain itu juga perlu adanya peranan masyarakat Sumsel, dunia usaha, akademisi, dan media untuk melakukan gerakan pencegahan karhutla.

"Karhutla seakan menjadi penyakit menahun, setiap tahun terjadi. Alhamdulillah kasus karhutla selalu menurun berkat kerjasama yang baik antarpihak dan edukasi kepada pemilik lahan atau petani yang sudah berangsur menyadarinya. Pihak perusahaan juga sudah menjaga lahannya agar tidak terbakar," ungkapnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik