Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Menaker Ida Minta BLK Ditutup Jika Hanya Melahirkan Pengangguran

Hijrah Ibrahim
06/3/2021 07:58
Menaker Ida Minta BLK Ditutup Jika Hanya Melahirkan Pengangguran
Menaker Ida Fuziyah (tengah) saat berkunjung ke Maluku Utara(MI/Hijrah Ibrahim)

MENTERI Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah mengingatkan pada pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) di pusat dan daerah agar memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha setempat.

Jika, BLK hanya melahirkan pengangguran baru, Menteri Ida meminta balai tersebut ditutup.

"Kalau BLK ternyata akan melahirkan pengangguran baru, tidak usah bangun BLK Sofifi di Maluku Utara ini. Tutup saja BLK. Buat apa kalau pelatihan kita lakukan justru malah menambah pengangguran baru," kata Menaker Ida di BLK Ternate, Jumat (5/3).

Maluku Utara, ujar Menteri Ida, merupakan salah satu daerah yang menjadi harapan pembangunan wilayah Indonesia bagian Timur karena memiliki banyak sumber daya yang harus dikembangkan dan akan menarik investasi baru yang akan menciptakan lapangan kerja baru.

"Ayo, kita kolaborasi, baik pemerintah dan swasta untuk siapkan SDM kompeten. SDM Maluku Utara harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Ini menjawab tantangan pengangguran kita yang semakin tinggi. Kita tidak bisa melakukan kerja biasa-biasa saja. Kita harus bisa menjawab kebutuhan, tantangan, dan dinamika ketenagakerjaan," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Menaker Ida juga mengajak seluruh pengelola BLK, termasuk BLK Ternate agar melakukan transformasi dengan berbagai cara mulai dari reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK dan relationship.

Baca juga:  Hadirnya BLK di Ponpes Dukung Santri Punya Keahlian

Selama ini, Kemenaker telah menyusun sejumlah kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi. Di antaranya adalah kebijakan Triple Skilling yakni skilling, re-skilling, dan up-skilling bagi pekerja. Selain itu, dilakukan juga optimalisasi pemagangan berbasis jabatan, peningkatan soft skills, perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan metode blended training) serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Menurut Menaker Ida, sinergi dan kolaborasi antara BLK dan stakeholders terutama dari dunia usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja sangat penting. Sebab dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap.

Dunia usaha merupakan penyerap tenaga kerja yang memiliki peran besar dalam menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini, dan di masa depan agar proses link and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.

"Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK dan industri," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya