Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPEDULIAN untuk membantu sesama pada masa pandemi virus korona terus dijaga. Salah satunya oleh Rumah Zakat dengan meluncurkan gerakan #BahagiaBersama.
Gerakan ini, seperti diungkapkan CEO Rumah Zakat, Nur Efendi,bertujuan mengajak masyarakat terus berjuang, bertahan, dan tetap berbagi kepada yang membutuhkan meskipun terdampak pandemi. Gerakan ini dapat menjadi
jembatan untuk membantu 2,5 juta penerima manfaat melalui optimalisasi
dana zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana kemanusiaan lainnya yang
dititipkan oleh para donatur.
"Alhamdulillah selama 2020, sebanyak 15% penerima manfaat dari program ekonomi Rumah Zakat, bisa keluar dari garis kemiskinan, dan 20%-nya mengalami peningkatan kesejahteraan," paparnya, Kamis (25/2).
Tahun ini pihaknya berharap dapat membantu 20% dari penerima manfaat
untuk keluar dari kemiskinan, sehingga mereka bertransformasi dari
mustahik menjadi muzaki. Adapun pendekatan program yang dilakukan Rumah
Zakat dalam membina para penerima manfaat adalah dengan menggulirkan program Desa Berdaya, sebuah proses pemberdayaan terintegrasi yang disesuaikan dengan potensi desa.
Saat ini terdapat 1.686 Desa Berdaya di 1.203 kecamatan di 285
kabupaten/kota di 33 Provinsi. Mereka didampingi oleh fasilitator pemberdayaan bernama Relawan Inspirasi. Tahun ini ditargetkan ada 1.700 Desa Berdaya dibangun agar lebih banyak masyarakat yang terbantu.
"Kami berupaya menyelaraskan seluruh program Rumah Zakat agar memberikan kontribusi pada pencapaian SDGs. Alhamdulillah Bersama donatur, pada 2020 Rumah Zakat berkontribusi pada 28 target dan 56 indikator," ujarnya.
Pada tahun ini, Rumah Zakat bersama para donatur berupaya membantu
190.820 penerima manfaat terdampak covid-19 melalui program Bersama
Hadapi Corona. Program yang digelar berupa edukasi, kesehatan, jaminan sosial, ekonomi dan ketahanan pangan.
Rumah Zakat juga menggelar sosialisasi covid-19 dan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di 485 titik. Selain itu juga melakukan penyaluran 372.542 paket makanan dan suplemen, penyaluran 292.306 masker untuk Indonesia, 13.267 perlengkapan kesehatan, 1.204 bantuan UMKM, dan 19 titik lumbung pangan.
Sementara itu, Rumah Zakat juga berpartisipasi aktif dalam merespon
bencana yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 2.914 relawan kemanusiaan
beraksi di 257 titik bencana untuk membantu 126.146 penerima manfaat.
"Kami selalu berupaya menjadi yang terdepan dalam merespon bencana yang
terjadi di Indonesia. Para relawan di lapangan selalu berkoordinasi
dengan tim Basarnas dan juga pemda setempat sehingga aksi yang dilakukan dapat lebih optimal," tandas Nur Efendi. (N-3)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved