Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pesona Riam di Pedalaman Meratus

Denny Susanto
21/2/2021 10:10
Pesona Riam di Pedalaman Meratus
Air terjun (Riam) Rampah Tarawi salah satu potensi wisata di pedalaman Meratus Kalsel.(MI/Denny S)

SUARA gemuruh air semakin jelas terdengar, setelah hampir setengah jam rombongan menyusuri aliran sungai berarus cukup deras di dalam kawasan hutan Pegunungan Meratus. Sahrani,21 seorang pemandu lokal tampak gembira dan langsung mengabarkan kepada rombongan bahwa mereka hampir tiba di tempat tujuan.

Benar saja, tak lama berselang dari kejauhan terlihat sebuah riam atau air terjun bertingkat tiga (tumpang tiga) yang membuat terperangah. Pancuran air memutih terlihat begitu indah mengalir deras dari atas bebatuan.

Di kiri dan kanan, rimbun pepohonan tampak sangat lebat menandakan kawasan hutan ini masih terjaga. Telaga-telaga kecil di bawah riam sangat jernih sehingga beberapa anggota rombongan terdiri dari para relawan yang beberapa waktu terakhir membantu penanganan korban bencana banjir di Hulu Sungai Tengah, langsung menceburkan diri.

Rampah Tarawi mempunyai bentang panjang (tiga tingkat) mencapai 70 meter dan lebar 15 meter. Adanya pohon kayu ulin raksasa yang roboh di bagian atas membuat aliran riam terpecah menjadi dua bagian.  "Warga di sini menyebutnya air terjun Rampah Tarawi. Masih ada banyak air terjun atau riam di kawasan hutan Pegunungan Meratus ini," tutur Sahrani yang juga dikenal sebagai seorang tokoh pemuda suku dayak meratus.

Riam atau air terjun Rampah Tarawi berada di Dusun Ajab, Desa Hinas Kanan salah satu desa di kawasan puncak Pegunungan Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Perjalanan menuju riam Rampah Tarawi dapat ditempuh dengan waktu satu jam menggunakan trail atau mobil medan berat dari kota kecamatan Hantakan dengan menyusuri lereng-lereng pegunungan yang sebelumnya dilanda longsor.

Dari Desa Ajab perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki melewati hutan desa hingga sampai hutan belantara dan menyusuri aliran sungai kecil selama lebih kurang setengah jam. Di sepanjang perjalanan banyak terlihat ranting dan batang pohon yang menghalangi aliran sungai bekas banjir bandang beberapa waktu lalu.

Bebatuan sungai yang berlumut cukup licin sehingga rombongan harus berhati-hati melangkah. Hujan yang turun sempat membuat rombongan khawatir ancaman banjir bandang terlebih posisi mereka berada di tengah aliran sungai.

Banyak Potensi Wisata

Kawasan Pegunungan Meratus memang dikenal memiliki kekayaan alam dan potensi wisata berupa panorama alam, flora dan fauna serta keanekaragaman hayati lainnya. Selain keindahan puncak-puncak pegunungan yang dikenal dengan sebutan seven summit meratus, lembah, ngarai dan ada banyak riam (air terjun).

Abdul Hadi, Kepala Adat Hantakan yang ikut dalam perjalanan menjelajah hutan Meratus ini mengatakan Riam Rampah Tarawi memang belum banyak dikenal seperti obyek wisata lainnya. "Baru sedikit orang yang mengetahui air terjun ini," ujar Abdul Hadi.

Ada banyak air terjun atau riam di kawasan Pegunungan Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah antara lain Mantawila, Lukuran, Ginatu, Libarubatu, Ayakan Baras, Batu Parahu. Ada juga air terjun Pambincatan, Miyungkang, Limpahuan, Pemandian Anggang, Tumaung, Rampah Mandilapai, Wangkui, Mingit, Rampah Piruah serta Palajau. Beberapa diantaranya sudah menjadi obyek wisata andalan daerah.

Namun keberadaan riam dan air terjun ini sangat tergantung dari kondisi kelestarian lingkungan dan kawasan hutan Pegunungan Meratus. Masih maraknya praktik pembalakan liar menjadi ancaman serius. (OL-13)

Baca Juga: Pertama Kali Lava Pijar Merapi Mengalir ke Hulu Kali Sat



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya