Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
BANJIR di beberapa daerah di pantura Jateng masih mengalami pasang surut. Ribuan warga masih bertahan di pengungsian dan kerugian ditarsirkan capai ratusan miliar rupiah akibat jerusakan infrastruktur dan lahan pertanian.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (17/2) ribuan warga masih bertahan di pengungsian karena banjir merendam beverapa daerah di pantura seperti Kota Pekalongan, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati dan Jepara belum sepenuhnya surut, bahkan di beberapa daerah malah meluas dengan ketinggian 20-100 centimeter.
Banjir di Kota Pekalongan masih merendam sebagian kota, meskipun sudah surut sekitar 10-30 centimeter dari sebelumnya namun sekitar empat ribu warga masih bertahan di pengungsian karena rumah meteka masih terendam dan belum dapat ditinggali. ''Kita bertahan karena rumah masih terendam hingga sepaha, sedang banjir masih alami naik turun,'' kata Marfuah,38, warga Pasirsari, Pekalonfan Utara, Kota Pekalongan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Suminta menfatakan jumlah pengungsi banjir masihvcukup besar karena banjir masih merendam rumah mereka dengan ketinggian capai 70-100 centimeter, bantuan juga terus mengalir dari berbagai pihak.
Hal serupa juga terjadi di beberapa kecamatan di Kudus, meskipun tidak setinggi sebelumnya namun masih ratusan pengungsi bertahan karena banjir masih cukup tinggi merendam rumah mereka, bahkan tidak hanya perkampungan sekitar 3.000 hektare sawah juga terendam dan sebagian besar dipastikan gagal panen.
Di Kota Semarang banjir sebagian gesar telah surut, hanya di dua wilayah yakni Genuk dan Kaligawe yang masih terendam namun itupun sudah tidak terlalu tinggi hingga warga sudah dapat kembali ke rumah masing-masing.
''Jalur pantura Semarang-Demak juga sudah bisa dilewati,'' ujar Ashar,52, warga Bangetayu, Genuk, Kota Semarang.
Kondisi berbeda terjadi di Pati setelah sebelumnya lima kecamatan bagian selatan surut sekitar 10 centimeter, tapi banjir meluas di kecamatan di bagian utara yakni Dukuhseti dengan ketinggian sekitar 20-70 centimeter.
Bupati Pati Haryanto mengatakan banjir yang melanda daerahnya karena normalusasi Sungai Juwana belum tuntas, sehingga ketika hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu menhadikan volume air meningkat dan melimpas ke desa-desa sepanjang daerah aliran sungai (DAS) tersebut.
''Warga korban banjir bertahan di rumah karena menunggui harta benda dan tidak rela kalau ditinggal, aalagi banjir ini sudah rutin setiap tahun sehingga mereka sudah terbiasa,'' kata Haryanto.
Akibat banjir ini, lanjut Haryanto, kerugian yang harus ditanggung capai ratusan miliar rupiah, selain kerusakan harta benda warga, juga banyak infrastruktur yang rusak serta ratusan hektare sawah mengalami gagal panen.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi secara terpusah mengatakan penyedotan terhasap banjir di Genuk dan Kaligawe terus dilakukan, namun karena banjir juga dibarengi rob cukup berat, sast ini sudah mulai surut tapinmasih cukup tinggi hingga sebagian warga masih mengungsi. (AS/OL-10)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Jumlah warga yang terdampak akibat konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja terus meningkat tajam. Hingga Minggu (27/7), lebih dari 200.000 orang terpaksa mengungsi
Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah memaksa 130.000 orang mengungsi
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved