Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pelaku Pariwisata Jawa Barat Harus Giat Berinovasi

Depi Gunawan
13/2/2021 12:38
Pelaku Pariwisata Jawa Barat Harus Giat Berinovasi
Pengunjung mencoba wahana Bigdino Feeding Dinosaurus di kawasan objek wisata The Great Asia Africa Lembang, Sabtu (13/2/2021).(MI/Depi Gunawan)

PARA pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Jabar diimbau mempersiapkan inovasi guna membangkitkan kembali sektor ini setelah hampir satu tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"Inovasi enggak boleh berhenti. Salah satu cara pelaku usaha wisata untuk bisa bertahan di tengah pandemi, ya berinovasi menawarkan destinasi baru untuk menarik kembali wisatawan berkunjung ke wilayah Jabar," ucap praktisi pariwisata, Perry Tristianto, Sabtu (13/2).

Perry mengatakan, tak dipungkiri jika usaha pariwisata saat ini terjun bebas akibat kunjungan yang terus anjlok sebagai dampak pembatasan mobilitas masyarakat sehingga pelaku usaha wisata harus pontang-panting mencari cara untuk bisa bertahan.

"Pada penghujung tahun, biasanya terjadi kenaikan kunjungan ke tempat wisata, culinary, dan hotel di wilayah Bandung. Tetapi di bulan Desember 2020 justru terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang sangat drastis, makanya terjadi penurunan pengunjung. Ditambah lagi ada pemberlakuan kebijakan pembatasan di sejumlah daerah, terutama Jabar," kata Perry.

Salah satunya Lembang, menurut Perry, tempat-tempat wisata di kawasan ini biasanya dipadati pengunjung setiap hari libur, tapi kini berbanding terbalik 180 derajat. Bahkan jumlah kunjungan tidak lebih dari 10 persen.

"Meski berat, untuk bisa bertahan di tengah kondisi ini adalah melakukan inovasi-inovasi baru yang memancing wisatawan bisa hadir kembali ke Jabar, khususnya Lembang," tuturnya.

Dia menerangkan, anjloknya kunjungan ke kawasan wisata Lembang dalam beberapa bulan terakhir bukan hanya dampak pandemi saja. Tetapi juga karena Lembang bukan lagi menjadi tujuan wisata yang banyak digandrungi wisatawan lokal. Terlebih yang tinggal di wilayah Jabodetabek karena mereka beralih berwisata ke arah timur seperti Jateng dan Jatim.

Perry menduga, hal ini terjadi karena munculnya isu atau berita yang tersebar di media online maupun media sosial tentang naiknya kasus Covid-19 di daerah-daerah wisata, serta aturan wajib rapid antigen bagi pengunjung yang akan masuk ke daerah wisata.

"Hal inilah yang menjadi salah satu sebab wisatawan di Jabar dan Jabodetabek beralih ke daerah lain, seperti ke Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali," terangnya.

Meskipun aturan terkait ketatnya protokol kesehatan di hotel-hotel dan obyek wisata gencar diberitakan, namun kabar itu tidak menyurutkan niat wisatawan berkunjung ke wilayah timur Jawa.

Bahkan berdasarkan data yang dihimpun pada musim libur pergantian tahun 2020 ke 2021 ternyata terjadi gelombang arus wisatawan ke Provinsi Jateng. Perry menyebutkan, hunian hotel di provinsi itu sempat dipenuhi para pelancong, terbukti dengan berjubelnya kendaraan berpelat Jabodetabek dan Jabar.

"Pada hari terakhir liburan yaitu tanggal 3 Januari 2021 Tol Cipali padat oleh para wisatawan yang balik kembali ke daerah asalnya. Tetapi ironis, Tol Cipularang sangat sepi karena tidak ada yang berwisata ke Bandung dan sekitarnya," paparnya.

Perry mengaku, beralihnya destinasi wisata ke Jateng dan Jatim tentunya menjadi kabar buruk bagi pelaku usaha di Jabar. Namun hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha pariwisata untuk segera bangkit.

"Makanya, untuk menarik lagi wisatawan ke Jabar, harus semangat berinovasi," ujarnya.

baca juga: Bali Safari Park Pamerkan Anoa Sambut Imlek

Sementara itu, ditengah lesunya kunjungan wisata, The Great Asia Africa membuka wahana baru bernama Bigdino Feeding Dinosaurus. Konsep ini diklaim yang pertama di Indonesia bahkan dunia. 

Public Relations and Promotion Great Asia Africa Intania Setiani mengatakan, di wahana ini wisatawan akan disuguhkan melihat langsung dinosaurus  secara virtual dan dapat diabadikan melalui bentuk video dan foto.

"Untuk bisa menikmati wahana tersebut, pengunjung cukup membayar Rp50 ribu karena masih dalam masa promo. Untuk bisa menikmati wahana ini, pengunjung diharapkan mengunduh aplikasi bigdino dengan smartphonenya," ungkap Intan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya