Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANAJEMEN PT Perkebunan Nusantara (PTPN )II, pada tahun ini menginginkan rendemen gula yang diproduksinya mencapai 6,2%. Jika tercapai, itu akan menjadi sejarah baru bagi BUMN yang berbasis di Sumatra Utara tersebut.
Direktur PTPN II Irwan Perangin-Angin meminta kepada para manager kebun
tebu dan pabrik gula untuk melakukan kolaborasi atau kerja sama dengan baik. "Itu harus dilakukan agar sasaran kita untuk mencapai produktifitas 65 ton per hektare dan rendemen 6,2% bisa dicapai," ujarnya saat seremoni Giling Perdana Tebu Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) Tahun 2020-2021 di areal pabrik di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Rabu (3/2).
Irwan memaparkan, selama ini PTPN II selalu menjadi pengikut. Tapi, mulai tahun ini manajemen bertekad melakukan perubahan, dengan
menjadi yang terdepan di sektor perkebunan. PTPN II diharapkan dapat
menjadi yang terbaik dalam menghasilkan raw sugar pada tahun ini dengan
capain rendemen minimal 6,2%.
Sepanjang 10 tahun terakhir PTPN II belum pernah mampu mencapai rendemen sebesar itu. Sehingga bila pada tahun ini dapat mencapainya maka akan menjadi sejarah baru bagi perusahaan.
Irwan memastikan PTPN II belum terlambat untuk memulai mencapai target
2021. Bahkan dari hasil observasi, kualitas tebu yang dihasilkan pada musim tanam ini lebih baik dari sebelumnya.
Pada tahun ini juga, lanjutnya, PTPN II menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan perkebunan (LPP) yang menghadirkan 56 orang mahasiswa semester akhir. Kerja sama ini bertujuan memberikan dukungan dalam pengawasan mutu.
Bila pengawasan mutu dapat ditingkatkan, Irwan yakin target 65 ton tebu per haktare dapat diraih. Bukan hanya LPP, untuk ikut mendukung memonitor mutu PTPN II juga membentuk tim khusus. Tim ini juga akan terlibat dalam mengawasi mutu dan restant tebu di kebun.
Pada tahun lalu, Irwan sempat melihat adanya tebu yang belum diangkut dan tergeletak di tanah hingga tiga hari, setelah dipanen. Padahal kondisi itu dapat mengakibatkan penurunan kualitas secara drastis dan akan menghasilkan rendemen yang jauh dari harapan.
Karena itu dia ingin agar para manajer berkomitmen tidak ada lagi tebu yang belum diangkut lebih dari 24 jam setelah dipotong. Dia optimistis dengan berbagai komitmen tersebut didukung lagi dengan cuaca yang baik saat ini, target produksi pada 2021 akan tercapai.
Terkait dengan giling perdana, menurutnya ini merupakan aksi korporasi yang setiap tahun dilaksanakan. Namun yang berbeda, dia berharap tahun ini menjadi tahun keemasan bagi PTPN II.
Dalam memproduksi gula di PGKM, saat ini PTPN II mengandalkan bahan baku dari lima kebun tebu. Yakni dari kebun Kwala Madu (Langkat), Tandem Hilir (Deliserdang), Bulu Cina (Deliserdang), Sei Semayang (Deliserdang) dan Helvetia (Kota Medan).
Irwan mengatakan, biasanya, hambatan dalam melakukan tebang dan giling
adalah iklim, tetapi dia melihat dalam beberapa hari ini cuaca cukup
mendukung. Cuaca yang kering seperti saat ini dapat mempercepat setiap
prosesnya.
Manager PGKM PT Perkebunan Nusantara II Lukman Nul Hakim Harahap
mengungkapkan, sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), pada Februari 2021 PGKM memulai proses giling tebu dalam Tahun Giling
2020-2021.
Adapun kapasitas giling PGKM pada tahun ini sebesar 3.200 ton tebu dengan perolehan gula sebanyak 197 ton per hari. Lukman berharap dengan persiapan yang telah dilaksanakan, termasuk efesiensi beberapa peralatan, target yang dicanangkan dalam RKAP dapat tercapai.
Lukman juga menyampaikan pada 1 Februari lalu PGKM melaksanakan apel bersama, mulai dari pimpinan, karyawan maupun pegawai kontrak. Apel itu digelar guna menegaskan komitmen mereka untuk membangkitkan PGKM dan membangun kejayaan PTPN II.
Komitmen itu dilaksanakan dengan berlandaskan kecintaan, kejujuran dan
keikhlasan terhadap perusahaan. Dengan landasan itu mereka yakin Tuhan akan memberkati segala upaya untuk mewujudkan apa yang ditargetkan.
Penerapan Teknologi Informasi
Adapun seremoni giling perdana ini ikut dihadiri langsung Komisaris Utama Amri Siregar, Komisaris Independen Bambang Setia Hidayat, SEVP Busssiness Support Sahriadi Siregar dan SEVP Operational RM Mulianta Sitepu.
Kemudian Kabag Kesekretariatan Perusahaan Kennedy Sibarani, Kasubag Humas Sutan Panjaitan, Ketua Serikat Pekerja PTPN II Tri Wahyudi dan jajaran pengurus, para manager kebun tebu serta manajemen PGKM.
Pada kesempatan itu Irwan juga mengatakan pada saat ini teknologi sudah
begitu maju dan berkembang dengan pesat. Karena itu diminta kepada para
manager kebun dan manager pabrik untuk menggunakan teknologi dalam memantau secara real time kondisi yang berlangsung, baik di kebun maupun di pabrik gula.
"Salah satu contoh, bagaimana para manager bisa menggunakan gadget atau
smartphone menjadi sumber informasi yang akurat mengenai kondisi lingkungan tempatnya bekerja," tuturnya.
Selain itu, Irwan juga meminta kepada para manager untuk memuji para
pekerja pada saat kebun menghasilkan kualitas tebu yang baik. Tebu yang
matang, bersih dan segar. Dan informasikan pula apabila ada kebun yang
masih memberikan hasil tebu dengan kualitas kurang baik.
Pada hari ini, lanjut dia, tidak lagi saatnya PTPN II untuk saling
menghujat dan menyalahkan. Namun bagaimana setiap bagian dapat bersinergi dan berkolaborasi.
Hal itu karena pada akhirnya yang menjadi tuntutan bukan hanya
produktifitas, tetapi berapa banyak gula kristal yang akan dihasilkan dari giling yang dilakukan pada 2021. PTPN II, kata Irwan, banyak menggantungkan harapan pada tahun ini, salah satunya dari kinerja pertanaman tebu. (N-3)
Arifin juga menekankan pentingnya dukungan dan kerja sama ANRI dalam membangun sistem pengelolaan arsip perseroan yang tertib dan terstruktur
Salah satu hasil nyata dari transformasi dan pembenahan BUMN adalah PTPN 2 yang berhasil membayarkan santunan hari tua.
Suasana haru mewarnai penyerahan kunci rumah dari Direktur PTPN 2 Irwan Perangin-Angin kepada 30 pensiunan karyawan BUMN perkebunan itu.
Hingga penghujung tahun 2021 ini, PTPN II telah menggelontorkan dana SHT kepada pensiunan sebesar Rp145 miliar.
Jumlah warga yang akan mendapat lahan untuk tapak rumah dan lahan garapan sudah terverifikasi. PTPN II juga telah menetapkan titik lahan yang dimaksud.
DPR berharap dengan adanya holdingisasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di bawah PTPN III ada konsolidasi dalam pencapaian peningkatan kinerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved