Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MESKI diterpa pandemi Covid-19, investasi di Sumatra Selatan (Sumsel) masih memiliki capaian yang positif. Bahkan di 2020, realisasi investasi di Sumsel jauh di atas target yang ditetapkan. Kenyataan ini bisa dibilang Sumsel masih menjadi primadona bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Nilai investasi baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri totalnya mencapai Rp38 triliun, melesat dari target investasi sebesar Rp26 triliun. Atau overtarget sekitar 146 persen. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel, Megaria mengatakan, nilai realisasi investasi tersebut disokong dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp15,82 triliun.
Sejumlah sektor seperti pertambangan, konstruksi, perkebunan dan jasa menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya. "Ada sekitar 2.103 proyek dari PMDN yang dilaksanakan sepanjang 2020," ujar Mega, Senin (1/2).
Baca Juga: Perlu Koordinasi untuk Menghadapi Ketidakpastian Dampak Pandemi
Ia mengatakan, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) nilainya mencapai 1,5 miliar US Dollar dengan total jumlah proyek yang dibangun sebanyak 662 proyek. Nilai tersebut jika dirupiahkan lebih tinggi dari nilai investasi dalam negeri. "Kalau dengan nilai kurs saat ini, itu sekitar Rp22,21 triliun," katanya.
Mega mengatakan, pihaknya saat ini terus berupaya untuk menarik minat investor baik dalam maupun luar negeri untuk mau berinvestasi di Sumsel. Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya melakukan promosi sumber daya yang dimiliki Sumsel.
"Bukan hanya dari sisi SDA saja. Tapi juga kualitas SDM, infrastruktur dan potensi sumber daya lainnya," ucapnya.
Kelancaran perizinan juga menjadi salah satu fokus perhatiannya. Saat ini, pemerintah pusat nantinya akan langsung turun ke daerah guna menyosialisasikan pelaksanaan UU Cipta Kerja yang tahun lalu sudah disahkan.
"Nantinya akan ada sosialisasi langsung untuk UU Cipta Kerja. Terutama yang berhubungan dengan investasi dan iklim dunia usaha," terangnya.
Untuk target tahun ini, Mega mengaku belum mendapat surat resmi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI. "Kalau target tentunya akan menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini. Terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Harus ada penyesuaian," dalihnya. (OL-13)
Baca Juga: Efek Pandemi, Target Investasi di Sumsel Diturunkan
Ini kata BMKG. soal anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa gempa Banyuasin tidak lazim karena terjadi di wilayah yang belum pernah terjadi gempa.
Sebayak tujuh program prioritas yang akan dijalankan dalam upaya percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Sumatra Selatan (Sumsel).
GUBERNUR Sumsel mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk mempersingkat birokrasi dan menghapus birokrasi yang bertele-tele.
GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta Presiden Prabowo Subianto membantu penyelesaian pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di OKU Selatan.
GUBERNUR Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, meniadakan open house pada lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah dan meminta masyarakat untuk perkuat silaturahmi dengan keluarga
Sebanyak 5.815 unit rumah yang tersebar di 17 Kabupaten/kota di Sumatra Selatan (Sumsel) akan dibedah sepanjang tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved