Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Kuota pupuk bersubsidi Kabupaten Agam, Sumatera Barat meningkat dari 15.148 ton pada 2020 menjadi 15.535 ton tahun 2021.
"Peningkatan kuota pupuk bersubsidi itu mencapai 387 ton dibanding tahun lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Arief Restu didampingi Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian setempat, Yefnidawati di Lubukbasung, Sabtu.
Ia mengatakan, kuota pupuk bersubsidi itu terbagi lima jenis, yaitu Urea, SP-36, ZA, NPK dan organik.
Untuk Urea, tambahnya, Kabupaten Agam memperoleh kuota mencapai 7.248 ton, SP-36 sebanyak 1.444 ton, ZA sebanyak 625 ton, NPK 5.615 ton dan organik sebanyak 603 ton.
Kuota SP-36 dan ZA berkurang dibanding tahun lalu, karena sesuai penelitian Badan Litbang Pertanian, pupuk itu tidak direkomendasikan untuk komoditi padi, jagung, dan kedele di Sumbar.
“Badan Litbang Pertanian merekomendasikan hanya Urea dan NPK, sehingga kuotanya meningkat dibanding tahun lalu,” katanya.
Ia menambahkan, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi jenis Urea sebesar Rp2.250 per kilogram, SP-36 Rp2.400 per kilogram, ZA Rp1.700 per kilogram, NPK Rp2.300 per kilogram dan organik Rp800 per kilogram.
Penyaluran pupuk bersubsidi harus melalui produsen, distributor dan kios resmi yang telah ditunjuk, karena penerima pupuk ini adalah petani yang tergabung dalam kelompok dan memiliki kartu tani.
“Kita miliki dua produsen, tujuh distributor dan 100 kios resmi yang tersebar di Agam,” katanya.
Kedua produsen itu yakni Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang hanya menyediakan pupuk Urea dan pendistribusoan pupuk itu melalui empat distributor yaitu, CV Putra Arena, CV Datuak Kabasaran, Tina Dimansraya dan Fajar Semesta Harapan.
Kemudian Petrokimia Gresik menyediakan SP-36, ZA, NPK dan organik melalui tiga distributor yaitu, PT. Pertani, Fajar Semesta dan CV. Tazar Enco.
“Bagi petani yang sudah tergabung dalam kelompok dan belum memiliki kartu tani, tapi sudah terdaftar di sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), maka mereka bisa mendapatkan pupuk dengan membawa KTP ke kios yang ditentukan,” tambahnya.
Dengan adanya pupuk bersubsidi itu, diharapkannya dapat memenuhi kebutuhan petani di Agam dan mampu mendorong peningkatan produksi pertanian ke depannya. (Ant/OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved