Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BENCANA tanah bergerak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meluas. Sebanyak 28 bangunan yang sebagian besar adalah rumah warga rusak berat.
Karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes berencana merelokasi pemukiman warga terdampak setelah dilakukan penelitian kondisi tanah oleh ahli geologi.
Pergerakan tanah masih terjadi di Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Selasa (19/1) sore. Jumlah kerusakan bangunan pun bertambah menjadi 28 bangunan dari sebelumnya 23 bangunan yang terdiri dari 26 rumah warga, satu masjid, dan sebuah bangunan Taman Pendidikan Quran (TPQ).
Baca juga: Potensi Bahaya Gunung Merapi Berubah
Dari jumlah tersebut, empat rumah warga telah dirobohkan karena membahayakan. Sejumlah warga korban tanah bergerak mengaku kondisi rumah mereka sangat membahayakan sehingga rela rumah mereka dirobohkan.
"Kami minta segera direlokasi ke tempat yang lebih aman," ujar Ahmad, warga Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Bupati Brebes Idza Priyanti, yang mengunjungi lokasi bencana, menyampaikan Pemkab Brebes akan mengundang ahli geologi untuk melakukan
penelitian kondisi tanah.
"Jika dinyatakan labil dan membahayakan, kami, Pemerintah Kabupaten Brebes dan pemerintah desa, telah menyiapkan tempat relokasi yang aman dari bencana tanah bergerak," ujar Idza.
Menurut Idza, Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah akan menfasilitasi pembangunan kembali
rumah yang terdampak bencana.
"Pembangunan rumah warga tersebut akan dilakukan jika tempat relokasi sudah dipersiapkan dengan matang," ucap Idza.
Bupati mengimbau warga agar waspada terhadap bencana tanah bergerak susulan.
"Kalau sekiranya terjadi pergerakan tanah susulan segera menyelamatkan diri keluar rumah untuk mencegah terjadinya korban jiwa," pungkasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved