Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Berharap Cuaca Ekstrem Segera Mereda

Supardji Rasban
13/1/2021 04:40
Berharap Cuaca Ekstrem Segera Mereda
Foto udara jembatan rel kereta api (KA) yang ambruk di Dukuh Timbang, Desa Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, kemarin.(ANTARA/OKY LUKMANSYAH)

KEANDALAN infra­struktur benar-benar tengah diuji alam, beberapa bulan terakhir. Satu demi satu rontok tak kuat menahan derasnya hujan dan dampaknya.

Salah satu ujian itu terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/1) malam. Jembatan hulu kereta api di atas Sungai Glagah, di Dukuh Timbang, Desa/Kecamatan Tonjong, ambrol dihantam derasnya arus sungai.

Kejadian itu membuat arus perjalanan kereta api Jakarta-Yogyakarta-Surabaya, terhambat. Rangkaian berbagai kereta api di jalur tengah dan jalur selatan pun dialihkan.

Baru kemarin, kereta bisa kembali ke jalur itu. Namun, dari semula bisa menggunakan dua jalur rel, yakni jembatan hulu dan hilir, peristiwa itu membuat hanya jembatan hilir yang bisa dipakai untuk dua arah.

“Jembatan putus karena penyangganya roboh diterjang arus Sungai Glagah. Saat ini semua kereta bergantian menggunakan jembatan hilir yang masih kukuh,” kata Plh Humas PT Kereta Api Indonesia Daop V Purwokerto, Suyud Hariyanto, kemarin.

Ia menambahkan, jalur itu kembali normal sejak pukul 10.30 WIB. Kereta pertama yang bisa melintas ialah KA Bengawan dari Jakarta menuju Surakarta dan dibatasi pada kecepatan 20 kilometer per jam.

Dampak rusaknya jembatan kereta api itu sangat terasa di Stasiun Yogyakarta dan Surakarta. “Sejumlah perjalanan kereta api terlambat masuk wilayah daerah operasi 6 Yogyakarta. Keterlambatan mencapai 25 menit-213 menit,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Supriyanto.

Tanah longsor

Ujian lain terjadi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Jembatan Klowan yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Kota ambruk setelah didera hujan deras.

Jalur utama antara Kelurahan Dowel dan Desa Toronan terputus. Warga harus mencari jalan lain yang lebih jauh.

“Tahun ini kami akan perbaiki jembatan yang rusak ini. Jembatan ini sangat dibutuhkan warga.” janji Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Muharram.

Sementara itu, di jalan provinsi antara Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, badan jalan tertutup tanah longsor. Peristiwa di Kampung Citengek, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, itu terjadi akibat tebing setinggi 8 meter runtuh.

“Tanah longsor terjadi pada Senin malam. Sampai saat ini arus kendaraan di lokasi antre panjang karena harus dilakukan buka-tutup jalur,” ungkap Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Irwan.

Peristiwa serupa juga terjadi di Jalan Panta-Ngarai, di Jorong Panta Pauah, Kecamat­an Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Tanah longsor menutupi badan jalan dengan ketinggian 1 meter.

“Selain tanah, batang pohon kayu juga menghalangi jalan. Upaya kami ialah membersihkan badan jalan secara manual dengan memotong batang-batang kayu yang melintang,” tutur Kabid Kedaruratan BPBD Syafrizal.

Tanah longsor di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yang terjadi tiga hari lalu, sampai kemarin, belum tuntas ditangani. Longsor terjadi di 13 titik pada jalan provinsi, di wilayah Kecamat­an Kuwus Barat. Jalan ini merupakan jalur utama dari Manggarai Barat menuju ke daerah lain di Pulau Flores.

“Sampai hari ini, kami baru bisa membereskan penumpuk­an material tanah longsor di 9 titik. Sisanya akan kami singkirkan beberapa hari ke depan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Octavianus Adu.

Di Kabupaten Badung, Bali, hujan juga menjebol jalan di Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal. (AU/LD/AT/MG/AD/YH/JL/RS/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya