Pasien Covid-19 Baru Dimakamkan Setelah 18 Jam, Keluarga Kecewa

Gabriel Langga
11/1/2021 07:36
Pasien Covid-19 Baru Dimakamkan Setelah 18 Jam, Keluarga Kecewa
Jenasah pasien covid-19 di Sikka akan dibawa dengan mobil jenasah ke tempat pemakaman covid-19.(MI/Gabriel Langga)

KELUARGA pasien covid-19 merasa kecewa dengan penanganan Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, pasien covid-19 berinisial AM, 82, yang meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WITA baru dimakamkan setelah 18 jam jenazahnya berada di pintu masuk ruang isolasi Covid-19 RSUD dr TC Hillers Maumere.

Salah satu keluarga korban, Epang, mengatakan yang bersangkutan meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WITA dan dinyatakan meninggal akibat
covid-19.

"Petugas menyampaikan yang bersangkutan dikuburkan di pemakaman covid-19. Selanjutnya pihak keluarga yang gali itu kubur. Saat pihak keluarga gali kubur justru ada banyak air. Sehingga pihak keluarga pindahkan ke lubang kedua, juga saat di gali ada lagi air. Jadi pihak keluarga putuskan untuk dihentikan gali kuburnya," ungkap Epang.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Klaten belum Reda

Kemudian kata dia, pihak keluarga merembuk dan memutuskan jenasah korban dibawa ke Kecamatan Bola untuk dimakamkan disana dengan sesuai
protokoler Kesehatan. Namun, pihak Satgas Covid-19 tidak mengizinkan yang bersangkutan dimakamkan di Kecamatan Bola.

"Sekitar pukul 15.00 WITa, petugas satgas covid-19 datang dan menemui pihak keluarga. Tetapi justru terjadi perdebatan antara Satgas Covid-19 dengan pihak keluarga terkait pemakaman. Meski begitu, tetap diputuskan oleh Satgas Covid-19 agar yang bersangkutan dikubur di tempat pemakaman covid-19," keluh Epang.

Sebagai masyarakat awam, kata dia, pihak keluarga pun mengikuti keputusan Satgas Covid-19.  

"Karena terlalu lama, saya sempat komplain dan berdebat. Tetapi, kata dari petugas Satgas Covid-19, masih menunggu alat berat. Sekitar 18 jam, jenasah korban berada di ruangan isolasi RSUD dr TC Hillers Maumere. Tadi baru dibawa dan dikuburkan ke pemakaman covid-19," pungkas dia.

Rasa kecewa juga disampaikan pihak keluarga korban, Klemensia. Ia mengaku kecewa dengan penanganan Satgas Covid-19 terhadap korban yang
meninggal dinyatakan covid-19 itu.

"Kok penanganan terhadap pasien meninggal covid-19 begini? Keluarga dari pukul 03.00 WITA sudah ada di rumah sakit ini," keluh Klemensia.

Ia menilai lambatnya pemakaman pasien covid-19 karena pelayanan dari petugas Satgas Covid-19 yang tidak memiliki persiapan yang baik apabila ada pasien covid-19 yang meninggal.

"Masa masih menunggu alat berat lagi. Hingga berjam-jam. Sampai korban baru dimakamkan malam ini. Bayangkan dari pukul 03.00 pagi baru dimakamkan malam ini sekitar pukul 20.00 WITA," kecam Klemensia.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sikka, khusus bidang kesehatan, Clara Yosephine Francis menjelaskan yang bersangkutan masuk di rumah sakit pada Jumat (31/12) dengan keluhan sesak napas. Sehingga dilakukan rapid test antigen dan hasilnya positif. Kemudian yang bersangkutan menjalani swab. Hasil swab PCR.TCM juga positif.

"Hasil rapid test antigen positif. Hasil swab positif. Yang bersangkutan juga diketahui memiliki comorbid yang dapat memperberat covid-19," papar Clara.

Dia menyampaikan yang bersangkutan dinyatakan meninggal, Minggu (10/1) di ruangan isolasi RSUD TC Hillers Maumere sekitar pukul 03.00 wita.

"Pasien yang meninggal ini laki-laki dengan usia 82 tahun yang merupakan warga Madawat, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok," lanjut Clara.

Setelah meninggal dunia, ungkapnya, petugas medis sedang dalam proses pemulasaran jenasah untuk persiapan pemakaman sesuai protokoler covid-19.

Pada saat itu pula, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup melakukan penggalian kubur di tempat pemakaman covid-19. Namun kubur yang digali penuh dengan air. Sehingga kita terpaksa harus datangkan alat berat untuk menggali kubur. Ditambah lagi, lokasi pemakaman covid-19 itu penuh dengan batu.

Padahal jenazah yang bersangkutan sekitar pukul 10.45 wita telah diberkati di ruangan isolasi RSUD dr TC Hillers Maumere yang langsung dihadiri keluarga.

"Yang buat lama menunggu perjalanan alat berat ke lokasi pemakaman covid-19 karena alat berat itu ada di tempat pembuangan sampah yang
ada di Kecamatan Magepanda. Sehingga, tadi malam jenasah baru dimakamkan di lokasi pemakaman covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan covid-19," ujar Clara.

Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, jenazah baru bisa diantarkan ke pemakaman covid-19 sekitar pukul 19.30 Wita. Pada saat jenasah hendak dibawa keluar melalui mobil jenasah covid-19, isak tangis keluarga korban tidak terhenti. Pengantaran jenasah itu kelokasi pemakaman covid-19 langsung dikawal ketat Polres Sikka

Sekedar diketahui, pasien yang meninggal itu merupakan pasien kelima selama penanganan kasus covid-19 di Kabupaten Sikka yang dinyatakan meninggal akibat covid-19. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya