Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Keputusan Badan POM Hari Ini

Emir Chairullah
10/1/2021 04:50
Keputusan Badan POM Hari Ini
(Kemenkes/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

FATWA halal sudah diputuskan Komisi Fatwa Majelis Ulama untuk vaksin covid-19 produksi Sinovac, Tiongkok. Kini, publik menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk menerbitkan emergency use authorization (EUA) alias izin penggunaan darurat.

"Fatwa halal dan suci dari MUI masih muallaq, tergantung dari Badan POM. Keduanya sangat diperlukan untuk menenangkan masyarakat," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin, kemarin.

Ia mengapresiasi kerja cepat MUI yang berdampak menimbulkan ketenangan masyarakat. "Saya berharap vaksinasi dapat berjalan dengan baik karena merupakan penentu keberhasilan penanganan pandemi dan dampaknya."

Menjadi lembaga penentu berikutnya dalam program vaksinasi covid-19, Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito menyatakan bahwa fatwa halal vaksin Sinovac menjadi pendorong baginya untuk segera mengeluarkan EUA. "Saya bersyukur bahwa tahapan proses panjang jaminan aspek mutu, keamanan, dan khasiat dari vaksin Sinovac sudah memasuki tahapan akhir."

Penny memastikan akan cepat melakukan rapat terakhir bersama Tim Komisi Evaluasi untuk menerbitkan UEA bagi vaksin Sinovac. "Rapat terakhir bersama Tim Komisi Evaluasi yang independen, kami lakukan besok (Minggu, 10/1). Mudah-mudahan akan ada konklusi pembulatan pada sore hari," ungkapnya.

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, juga menyatakan bahwa Presiden berharap semua warga bersedia menerima vaksin. "Presiden tetap akan menjadi orang pertama yang divaksin. Masyarakat tidak perlu ragu lagi dengan aspek kehalalan vaksin."

 

Hanya mengantuk

Berbicara dalam webinar yang digelar Universitas Padjadjaran, kemarin, Ridwan Kamil juga memastikan vaksin dari Sinovac tidak berbahaya. "Setelah divaksin, selama tiga hari, yang saya rasakan ialah mengantuk," papar Gubernur Jawa Barat, itu.

Soal gejala demam tinggi atau berubah menjadi Spiderman tidak ada. "Tidak ada gejala lain yang mengerikan seperti diungkapkan dalam sejumlah berita bohong. Hoaks itu," tambahnya.

Hanya satu yang menjadi keluhannya. "Jarum suntiknya lebih besar. Jadi ada rasa ngilu setelah disuntik."

Karena itu, ia memastikan vaksinasi harus dilakukan karena bisa menghentikan dampak buruk covid-19 untuk bangsa. Tahun ini Indonesia akan lebih baik dengan vaksinasi.

Pada acara yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa vaksin bukan satu-satunya upaya untuk mengakhiri pandemi. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan bersama.

"Masyarakat tidak boleh lengah. Kunci suksesnya ialah disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mendukung program vaksinasi nasional," tegasnya.

Lebih jauh Budi mengaku sudah mengamankan 4 jenis vaksin untuk program vaksinasi di Indonesia. Jumlah vaksin yang akan diperoleh mencapai 275 juta dosis.

"Meski belum ada sinyal dari Badan POM, pemerintah harus mengamankannya. Pasalnya, kapasitas vaksin global sangat terbatas dan harus memenuhi 70% populasi dunia. Di sisi lain, negara-negara maju juga berlomba memesan vaksin," ungkap mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Saat ini, kapasitas produksi vaksin dunia baru mencapai 6,2 miliar dosis. Padahal, sekitar 5,5 miliar warga dunia harus mendapat dua kali vaksinasi.

Untuk Indonesia, Budi menargetkan pembelian 426 juta dosis dalam waktu 15 bulan ke depan. "Kita menargetkan vaksinasi untuk 70% penduduk atau 181 juta rakyat." (Van/Dhk/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya