Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Algist Diperuntukkan RS Rujukan Covid-19

FAUSTINUS NUA
05/1/2021 03:10
Algist Diperuntukkan RS Rujukan Covid-19
(Sumber: Kemenkes/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

DI masa pandemi, hampir seluruh rumah sakit rujukan penanganan covid-19 di Indonesia harus punya sistem instalasi sentral gas medis yang baik. Gas medis merupakan
gas dengan spesifi kasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan.

 Peraturan Menteri Kesehatan(Permenkes) Nomor 4Tahun 2016 tentang PenggunaanGas Medik dan VakumMedik pada Fasilitas PelayananKesehatan mengharuskanproduk alarm gas medismemiliki tiga deteksi tekanangas, yaitu tekanan tinggi, normal,dan rendah.

Salah satu produk inovasi yang dapat menjadi solusi dari hal itu ialah Algist (Alarm Gas Medis Digital), sebuah sistem alarm inovatif terstandar yang mempunyai fi tur deteksi gas
tekanan tinggi, normal, dan rendah.

Algist merupakan salah satu produk inovasi binaan program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PBBT) yang kini dikenal dengan program Start-up Inovasi Indonesia (SII). Setelah dirintis sejak Juni 2017, produk perusahaan yang mendapatkan pendanaan pada 2018 dan 2019 itu kini telah digunakan di lebih dari 100 rumah sakit di Indonesia,
termasuk RS rujukan pasien covid-19.

“Algist bekerja dengan mendeteksi tekanan gas medis sentral yang ada di rumah sakit. Tekanan gas medis sebuah rumah sakit yang terlalu tinggi dapat membahayakan peralatan
kesehatan yang ada, sedangkan tekanan yang terlalu rendah dapat berbahaya bagi pasien yang membutuhkan gas medis. Terlebih untuk pasien covid-19 yang sangat memerlukan
oksigen tambahan untuk keperluan pernapasan,” ujar Chief Techology Offi cer (CTO) Algist, Muhammad Fanriadho, dikutip dari laman Kemenristek, kemarin.

Dijelaskan bahwa Algist menggunakan mikrokontroler sebagai pengolah data dari sensor tekanan, yang dilengkapi buzzer sebagai keluaran bunyi ketika alarm menyala. Saat tekanan gas dalam kondisi tinggi, Algist akan memunculkan tanda lampu merah yang menyala, kemudian lampu hijau pada tekanan normal, dan lampu kedip kuning pada tekanan rendah.

Terkait dengan pemakaian alat ini di rumah sakit, CEO Algist Hasyim Abdulloh mengungkapan, dari target penjualan yang disepakati pada program PPBT, start-up Algist mampu mencapai target 100% dengan menjual sebanyak 172 unit di beberapa rumah sakit di Indonesia. Selama 2020 Algist telah terjual sebanyak 122 unit, termasuk salah satunya untuk pemasangan di RS Covid-19 Pertamina, Simprug, Jakarta.


Ruang perawatan


Untuk menekan angka penyebaran covid-19 yang diduga semakin meluas, Pemprov Sumatra Selatan berencana membuka kembali Wisma Atlet Jakabaring Palembang sebagai tempat isolasi bagi orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan yang terkonfi rmasi positif covid-19.

 Deru mengakui saat ini banyakpasien OTG dan gejala ringanyang harus menjalani isolasimandiri di rumah. Namun,ada kekhawatiran penanganannyakurang optimal serta disiplin.

“Untuk itulah, kami menyiapkan opsi membuka kembali Wisma Atlet Jakabaring dan diharapkan dapat menjadi solusi dalam menekan penyebaran covid-19,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini menambahkan, pihaknya saat ini tengah mengkajinya, apakah nantinya akan digunakan sebagai rumah sehat atau rumah sakit darurat.

Sementara itu, untuk rumah sakit rujukan di Sumsel, kapasitasnya mencapai 1.380 kamar dengan okupansi mencapai 70%-80% pasien.(DW/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya