Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEBANYAK 10 warga negara Indonesia (WNI) merupakan awak kapal motor Brahma 12 diketahui telah disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina, tiga di antaranya warga asal Sulawesi Selatan.
Berdasarkan data diperoleh, Selasa (29/3) petang, tiga warga itu yakni Surianto, 25, asal Kabupaten Wajo, Wawan Saputra, 22, asal Kota Palopo, dan Rinaldi, 24, asal Kota Makassar.
Adapun tujuh lainnya yakni Peter Tosen Barahama, 25, asal Batam, Julian Philip, 53, asal Mihahasa, Sulawesi Utara, Mahmud, 30, asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Alvian Elvis, 31, Suriah Syah, 34, asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Bayu Oktanianto, 22, asal Klaten, Jawa Tengah, dan Wendi Raknadian, 29, asal Padang, Sumatra Barat.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat mengetahui adanya pembajakan kapal tersebut dan disandera oleh teroris kelompok Abu Sayyaf menyatakan prihatin atas kejadian itu dan memerintahkan aparatnya untuk mencari alamat rumah salah satu korban dari Makassar.
"Saya turut prihatin atas pembajakan serta penyaderaan oleh teroris, apalagi ada warga Makassar yang ikut disandera," kata pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini.
Selain itu, pihaknya terus menelusuri alamat warga Makassar berdasarkan data manifest diterima berdomisili di Jalan Tinumbu lorong 132 2/12 RT 003/006 Kelurahan Bunga Ejayya, Kecamatan Bontoala, Makassar.
"Tim terus mencari lokasi tempat tinggalnya termasuk keluarganya untuk dilakukan pendampingan, tapi sampai saat ini laporan pastinya belum masuk ke kami. Kami berharap keluarga korban tetap sabar dan memberikan kepercayaan kepada pemerintah untuk menyelesaikan ini," sebut dia.
Lurah Bunga Ejayya, Awaluddin, saat dimintai konfirmasi mengatakan timnya sudah menelusuri alamat yang dimaksud tetapi tidak ditemukan alamat tetap korban. "Ketua RT sudah ditemui dan tidak mengetahui ada nama Rinaldi pernah tinggal di sana. Mungkin pernah kos di sekitar jalan tersebut," katanya.
Ketua RT 003 bernama Saparuddin mengungkapkan telah memeriksa ulang alamat yang dimaksud tetapi tidak ada dalam daftar, bahkan warga sekitar tidak mengenal korban dan keluarganya.
"Kalau lorong 132 memang ada, tetapi nama Rinaldi tidak ada yang mengetahui bahkan orang lama pun tidak mengenal dia dan keluarganya, bisa jadi pernah tinggal di sini tetapi mengontrak," ujarnya.
Sebelumnya, informasi tentang pembajakan kapal TB KM Brahma 12 dengan call sign YDB-4731 yang mengangkut batu bara dibajak teroris kelompok Abu Sayyaf di sekitar Pulau Languyan, Provinsi Tawi-tawi, Filipina. (Ant/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved