Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Hujan Deras, Banjir Landa Kota Makassar, Sulsel  

 Lina Herlina
21/12/2020 20:34
Hujan Deras, Banjir Landa Kota Makassar, Sulsel  
Tim penyelamat mengevakuasi warga yang permukiman mereka terendam banjir di Kota Makassar, Sulsel.(MI/Lina Herlina)

HAMPIR sepekan terakhir, Kota Makassar dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Akibatnya sejumlah wilayah di Kota Makassar mengalami banjir dan ratusan warga terpaksa mengungsi karena rumahnya tergenang air hingga ketinggian satu meter bahkan lebih.

Salah satu lokasi banjir yang paling parah adalah Rimang Tangngaya, Kecamatan Manggala dan di Perumnas Antang Blok X Makassar. Di sana, sebanyak 31 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke Masjid Jabal Nur Antang. Di antara para pengungsi itu terdapat seorang bayi S yang baru berusia 10 hari.

Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pun, berkesempatan meninjau kondisi banjir di sana, yang belum juga surut, lantaran hingga saat ini, Senin (21/12), hujan belum lagi reda. Dan memberikan bantuan kepada korban banjir.

Selain itu, karena masih dalam kondisi pandemi covid-19, Sudirman juga mengingatkan, meski ada di lokasi pengungsian, harus tetap menerapkan protokol kesehatan. "Tetap menjaga jarak, pakai masker, dan mencuci tangan," serunya sembari membagikan masker kepada para pengungsi.

Sebelum membagikan bantuan untuk keperluan sehari-hari, Sudirman pun bersama tim dari Badan Pendanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ikut membantu evakuasi warga yang terdampak banjir menggunakan perahu karet, karena tidak bisa bergerak terjepung air dan enggan dievakuasi.

"Kami turun karena ada ibu dan balita kembarnya dari laporan tidak mau dievakuasi. Saya langsung turun karena balita itu berisiko jika air naik lagi elevasinya. Lama kami bernegosiasi dan merayu anaknya. Alhamdulillah mereka mau. Anak rentan dan beresiko bagi keselamatan nyawa mereka sekeluarga jika air terus naik," keluh Sudirman.

Terpisah, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan lagi-lagi meminta seluruh masyarakat Kabupaten Gowa, khusunya yang bermukim dekat aliran sungai untuk tidak beraktivitas di sekitar aliran sungai (DAS) Jeneberang.

Hal itu dikarenakan tinggi muka air (TMA) Sungai Jeneberang dan Sungai Jenelata mengalami peningkatan, akibat curah hujan yang tinggi di bagian hulu sungai.

Sehingga kata Adnan sangat berbahaya jika beraktivitas di sekitar DAS. "Disampaikan agar tidak ada masyarakat yang melakukan aktivitas memancing atau menyebrang di hilir sungai Jeneberang, mohon kerja samanya untuk keselamatan kita bersama," imbau Adnan. (LN/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik