Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Minggu Tenang untuk Tekan Penyebaran

(AU/J-1)
14/12/2020 05:50
Minggu Tenang untuk Tekan Penyebaran
(Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset Mi-NRC)

PEMERINTAH Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memberlakukan minggu tenang covid-19 pascaliburan akhir tahun untuk mengendalikan dan menekan angka penyebaran virus korona.

"Minggu tenang covid-19 saat ini masih kami matangkan. Rencana minggu tenang covid-19 akan diberlakukan mulai 4 Januari 2021 hingga satu minggu ke depan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, kemarin.

Menurut dia, konsep minggu tenang ini ialah masyarakat tinggal di rumah saja dan tidak bepergian ke mana-mana, apalagi sampai ke luar kota. "Jadi, setelah menikmati liburan akhir tahun masyarakat tidak perlu keluar rumah. Tetap di rumah saja dengan menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Ini lebih longgar jika dibandingkan dengan PSBB," katanya.

Ia mengatakan, selama minggu tenang, yang total bekerja penuh hanya tenaga kesehatan atau tenaga medis dan petugas pelayanan publik maupun aparat TNI dan polri.

"Sedangkan untuk pegawai pemerintah daerah diupayakan agar bisa kerja dari rumah, begitu juga dengan pegawai swasta. Ini seperti pada awal pandemi covid-19," katanya.

Joko mengatakan, jika wacana ini diterapkan, diharapkan masyarakat juga dapat mematuhinya sehingga masyarakat sementara selama satu minggu cukup di rumah dulu.

"Penerapannya disesuaikan di masyarakat, tidak harus menutup semua akses masuk. Tetapi lebih kepada upaya untuk menahan diri untuk tidak bepergian dan patuh protokol kesehatan," katanya.

Ia mengatakan, dengan upaya ini diharapkan penyebaran covid-19 dapat lebih dikendalikan dan ditekan serta tidak sampai terjadi lonjakan kasus positif covid-19.

"Karena ini juga berkaca dari kejadian lonjakan kasus covid-19 pascaliburan panjang cuti bersama pada akhir Oktober 2020. Saat itu terasa terjadi lonjakan kasus positif covid-19 mulai pertengahan November 2020," katanya.

Menurut dia, jika dilihat dari data penambahan kasus positif, diketahui setiap satu orang kasus positif di Sleman berpotensi menularkan kepada tiga orang di sekitarnya. "Terutama untuk kasus tanpa gejala atau asimtomatik," katanya. (AU/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya