Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Tahan Guncangan, Pemprov Jabar Diminta Perhatikan Sektor Pertanian

Bayu Anggoro
11/12/2020 15:30
Tahan Guncangan, Pemprov Jabar Diminta Perhatikan Sektor Pertanian
Petani memanen tanaman cabe yang buahnya mulai membusuk terserang jamur porong di Blitar, Jawa Timur.(ANTARA/Destyan Sujarwoko )

PERTANIAN diyakini menjadi sektor usaha yang tahan terhadap guncangan. Bukan hanya saat resesi ekonomi, di masa pandemi virus korona seperti saat inipun bisnis di bidang pangan ini terus bertumbuh.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat Herawanto mengatakan, pertanian berkontribusi besar terhadap perekonomian. Pihaknya mencatat sektor ini menjadi penyumbang ekonomi terbesar ketiga di Jawa Barat setelah industri pengolahan dan perdagangan pada triwulan III 2020.

Baca juga; Sektor Pertanian Andalan Ekonomi Bangsa

"Kami cermati, dalam tiga tahun terakhir sektor tersebut menunjukkan trend pertumbuhan meningkat," kata Herawanto dalam acara West Java Food & Agriculture Summit 2020 di Bandung. Menurutnya, di masa pandemi sektor ini menjadi salah satu sektor yang masih mampu tumbuh positif.

Pada 2021 mendatang, kinerja sektor pertanian tentunya harus terus diusahakan tetap terjaga. Dia menjelaskan, secara produksi 10 komoditas pangan utama Jawa Barat yaitu padi, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, bawang merah, bawang putih, cabai merah, tomat, tebu, dan kelapa sawit yang tersebar di lima kawasan yang melibatkan begitu banyak masyarakat.

Ironisnya, data BPS menunjukkan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat berada di kawasan Pantura dan Priangan Timur yang notabene merupakan sektor pertanian. Menurutnya, persentase penduduk miskin di kawasan itu sebesar 10,89% dan 8,72%.

Oleh karena itu, perbaikan kinerja dan nilai tambah sektor pertanian yang lebih baik akan berpotensi untuk memperbaiki kesejahteraan di daerah tersebut yang tentu akan berdampak di keseluruhan kesejahteraan di Jawa Barat. Berdasarkan hasil Kajian Neraca Pangan Jawa Barat, terjadi defisit beberapa komoditas pangan strategis, terutama telur ayam ras, daging sapi, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir.

Selain belum optimalnya produksi, Jawa Barat juga berfungsi sebagai pemasok pangan ke daerah lain, khususnya DKI Jakarta. Kondisi itu yang menyebabkan ketergantungan tinggi pada pasokan dari daerah lain, namun di sisi lain juga tersedotnya pasokan pangan tertentu ke daerah lain.

Di sisi lain, pelaku sektor pertanian masih didominasi lebih dari 50% oleh pelaku usaha pertanian berusia 45 tahun hingga lebih dari 65 tahun. "Oleh karena itu, penting untuk menggalang partisipasi generasi milenial di sektor pertanian sebagai langkah strategis untuk sustainabilitas ke depannya."

Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, Pemprov Jabar akan menerapkan teknologi modern pada sektor pertanian. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) menyebutkan salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut dengan menggulirkan program petani milenial.

Pihaknya akan meminjamkan beberapa lahan yang menganggur untuk dikelola anak-anak muda. "Nanti akan kita seleksi anak-anak mudanya yang menguasai teknologi," ujarnya

Dia juga berharap West Java Food & Festival 2020 menjadi agenda rutin setiap tahun dan segera menyusun kepanitiaan kemandirian pangan Jawa Barat. Hal itu juga sebagai antisipasi krisis pangan di tahun depan karena ada indikasi negara-negara pengekspor pangan akan menahan diri untuk pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri.

"Jangan sampai Jabar krisis suplai pangan. Jadi tidak ada lagi ke depan lahan yang menganggur, kekurangan petani dari generasi muda dan tidak ada lagi petani kurang sejahtera karena jualannya masih konvensional serta tidak ada lagi ekspor yang tidak maksimal karena tidak saling berbagi informasi," tambahnya

Emil berharap program yang telah dilakukan Pemprov Jabar bersama Bank Indonesia Jabar menjadi kebangkitan ketahanan pangan 2021. "Jangan sampai krisis Kesehatan dan ekonomi berlanjut ke krisis pangan dan hasilnya semua yang berbentuk pangan pertumbuhannya positif," ujarnya. (BY/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya