Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Emil Minta Perbankan Tingkatkan Kredit Pertanian

Bayu Anggoro
10/12/2020 16:10
Emil Minta Perbankan Tingkatkan Kredit Pertanian
Petani memperbaiki jaring pelindung padi di persawahan Kelurahan Monjok, Mataram, NTB.(ANTARA/AHMAD SUBAIDI )

GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) meminta perbankan khususnya Bank BJB lebih aktif dalam menyalurkan kredit kepada petani. Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas petani yang saat ini masih kurang.

Hal ini disampaikan Emil saat meluncurkan Westa Java Food & Agriculture Summit 2020, di Bandung, Kamis (10/12). Emil menjelaskan, produktivitas pertanian dalam negeri khususnya Jawa Barat masih rendah.

Baca juga: Ekonomi Kontraksi, Sektor Pertanian Masih Tumbuh Positif

Hal itu terlihat dari masih bergantungnya pada produk impor. Ia juga menyebut bukan tidak mungkin pada tahun depan Jawa Barat akan krisis pangan akibat dikuranginya volume ekspor pangan dari sejumlah negara seperti Vietnam.

Menurut dia, salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas pertanian lantaran belum maksimalnya peran perbankan dalam menyalurkan kredit bagi petani. "Perbankan harus mendukung penuh revolusi pangan," katanya.

Sebagai contoh, Emil meminta perbankan khususnya bank bjb dan BUMN agar lebih aktif turun ke kawasan pertanian untuk memberi pinjaman modal bagi petani. "Jangan tunggu bola, jangan gunakan politik jaga warung yang menunggu orang lewat."

Dia menilai selama ini kalangan petani sulit untuk mendapat pinjaman modal dari perbankan. Sehingga, tambah dia, tidak mengherankan jika petani menjadi sasaran empuk para rentenir. "Padahal bagi mereka besaran bunga enggak masalah. Yang jadi masalah kemudahan aksesnya."

Emil mengatakan, masih rendahnya produktivitas pangan dikarenakan semakin sedikitnya jumlah petani di daerah pertanian. Menurut dia, saat ini 75% petani sudah berusia di atas 45 tahun.

"Anak-anak muda tidak ingin menjadi petani," ujarnya. Oleh karena itu, pihaknya menggagas program 1.000 petani milenial untuk menumbuhkan minat bertani di kalangan anak muda.

Melalui program ini, Emil berharap anak muda membawa perubahan terhadap masa depan pangan Tanah Air khususnya Jawa Barat. Dengan cara ini, Emil berharap pertanian di Jawa Barat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi.

Nantinya, lanjut Emil, dalam program ini petani muda akan diberi lahan untuk digarap menjadi kawasan pertanian. "Lahan-lahan yang tidak terpakai milik pemda, akan dipinjamkan kepada petani milenial," katanya.

Menurutnya, setiap petani muda akan mendapatkan lahan minimal satu hektare untuk bertani. Adapun komoditas yang ditanam akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kondisi lahan. Tak hanya itu, pihaknya pun akan mencarikan offtaker baik di dalam maupun luar negeri sehingga mereka bisa berkolaborasi untuk menentukan komoditas apa yang dibutuhkan pasar. "Jadi mereka tidak perlu bingung-bingung memikirkan hasil pertaniannya akan dijual ke mana."

Tak hanya itu, menurutnya petani milenial inipun akan didorong untuk menggunakan teknologi dalam bertani. Dengan begitu, dia meyakini produktivitasnya akan meningkat bahkan mampu menembus pasar global. "Pemanfaatan teknologi, terutama yang berbasis internet," katanya. (BY/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya