Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DI tengah kepungan daerah dengan zona merah covid-19, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mampu mempertahankan wilayahnya tetap berada pada level kewaspadaan di zona kuning. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terus berupaya melakukan berbagai langkah agar zona kewaspadaannya tidak berubah menjadi oranye atau bahkan merah.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal,
mengatakan level kewaspadaan di Kabupaten Cianjur yang masih berada di zona kuning tak terlepas berbagai upaya penanganan cepat yang dilakukan
pemerintah agar penyebaran tidak meluas. Namun, Satgas mengharapkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mendisiplinkan protokol kesehatan selama beraktivitas, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, maupun menjaga jarak.
"Iya, alhamdulillah di Kabupaten Cianjur sampai saat ini masih berada di zona kuning. Ini artinya kita berada pada risiko rendah," kata Yusman, Jumat (4/12).
Upaya pengendalian, kata Yusman, menjadi faktor kunci risiko level
kewaspadaan Kabupaten Cianjur masih berada di zona kuning. Utamanya
pengendalian terhadap potensi terjadinya klaster.
"Sejauh ini memang ada beberapa klaster, seperti di pesantren. Kami berupaya cepat mengendalikannya. Alhamdulillah, sejauh ini munculnya
klaster, terutama di pesantren, bisa ditangani dan dikendalikan," sambungnya.
Berhasilnya pengendalian angka pejangkitan covid-19 di kalangan klaster berkontribusi besar terhadap angka rata-rata jumlah
pasien terkonfirmasi positif. Namun Yusman mengakui jumlah kasus
konfirmasi positif di Kabupaten Cianjur cenderung meningkat akhir-akhir
ini.
"Jumlah pasien terkonfirmasi positif memang cenderung meningkat. Karena itu, kami terus berupaya mengendalikannya dengan melakukan tracing, tracking, dan testing," ungkapnya.
Yusman menegaskan, keterbukaan masyarakat melapor saat mengalami gejala covid-19 akan sangat membantu mempercepat penanganan dan
pengendalian. Artinya, tim Satgas dan Dinas Kesehatan bisa mengantisipasi lebih awal agar penyebaran tidak meluas karena terjadi kontak erat.
"Peran masyarakat sangat penting dalam pengendalian kasus
covid-19," pungkasnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, hingga Kamis (3/12), ju jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 654 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 349 orang dinyatakan sembuh, 267 orang masih menjalani isolasi, 5 orang meninggal dunia. Sebanyak 33 pasien beralamat di luar Cianjur. (N-3)
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Pembelajaran di ruang musala sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Mereka merupakan siswa kelas 2 dan 3.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelayanan pajak terhadap masyarakat dalam rangka memperingati Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-348.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Akibat perbuatan DG terdapat potensi kerugian negara mencapai Rp8,4 miliar.
Momen Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan beredarnya video aksi duel pelajar. Tragisnya, satu orang pelajar meninggal dunia.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved