Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENGHADAPI belajar tatap muka, sekolah-sekolah di Karawang, Jawa Barat bakal diterapkan dengan sistem shift. Tentunya juga dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Asep Junaedi mengungkapkan tatap muka kemungkinan akan dilakukan pada Januari 2021 menyusul surat keputusan bersama (SKB) empat menteri.
"Kalau sekolah-sekolah sudah siap dari Paud hingga SMP," kata Asep kepada Media Indonesia, Selasa (24/11).
Hanya saja, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang masih menunggu keputusan dari Pemerintah Daerah.
Dalam konsep prokes belajar tatap muka, Asep mengatakan akan dilaksanakan pemakaian masker, penerapan jaga jarak, dan penyiapan termometer tembak. Satu bangku akan diisi satu siswa.
Lalu untuk lama belajar siswa, tiap mata pelajaran pun dikurangi, dari sebelumnya 40 menit menjadi 20 menit.
Tak hanya itu, protokol kesehatannya para siswa secara bergantian akan masuk kelas. Misalnya, Senin kelas VII, Selasa kelas VIII. Tujuannya agar yang berangkat tidak bertemu dengan yang pulang.
"Peran pengawasan tak hanya di sekolah. Melainkan melibatkan orang tua juga. Nanti harus ada absensi mereka pulang. Jadi nanti kita bisa bicarakan dengan orang tua," katanya. (OL-13)
Baca Juga: Indonesia Diprediksi jadi Pasar Ekonomi Internet Terbesar
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved