Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
SELALU ada berkah di balik musibah. Hal ini dirasakan betul oleh Eva Dawalul, pengrajin bordir asal Tasikmalaya, Jawa Baat yang sempat terdampak pandemi virus korona.
Bagaimana tidak? Di awal masa pandemi dirinya bingung karena geliat usahanya yang tiba-tiba terhenti. Padahal, Eva harus menyiapkan setidaknya Rp80 juta per bulan untuk menggaji 35 karyawannya.
Baca juga: UMKM Pahlawan Pandemi Covid-19
"Saya kan biasa menjual produk saya di pameran-pameran. Ketika awal-awal covid, sama sekali tidak ada pameran," kata Eva saat menjadi peserta Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, di Bandung, Jumat (20/11).
Aktivitas usahanya yang tiba-tiba mati ini dialami Eva selama hampir dua bulan. Namun, dia tidak ingin menyerah dengan kondisi itu. Meski belum mengetahui kapan pandemi akan berakhir, dia bertekad untuk tetap melanjutkan usahanya meski berisiko menanggung kerugian. "Saya hanya memikirkan pegawai saya, bagaimana caranya agar mereka tetap dipekerjakan," ujarnya.
Sebagai solusi awal, dia pun terpaksa mengurangi 50% jam kerja karyawannya mengingat orderan yang tak kunjung tiba. "Kerjanya digilir, yang penting sebisa mungkin berproduksi, memanfaatkan bahan-bahan yang ada," katanya.
Hari demi hari selama awal pandemi dilaluinya dengan tak henti berpikir untuk mencari solusi. Akhirnya warga Kawalu, Kota Tasikmalaya itupun memiliki ide untuk membuat masker bordir bermotif 3D, sesuai dengan spesialisasinya.
Hanya bermodalkan bahan sisa-sisa produksinya, dia pun memantapkan diri untuk memproduksi masker dan memasarkannya kepada sejumlah kenalannya. Awalnya, dia menawarkan produk barunya itu kepada kerabatnya baik di instansi pemerintahan maupun swasta.
"Alhamdulillah, di luar dugaan. Tadinya hanya untuk mempertahankan karyawan saja, ternyata peminatnya banyak," ucapnya.
Bahkan, Eva mampu meraup omzet ratusan juta rupiah dari produk yang baru dihasilkannya itu. "Setelah yakin karena penjualannya bagus, akhirnya saya bisa kembali mempekerjakan semua karyawan saya," katanya.
Eva mengakui maskernya ini menyasar segmen menengah atas. Bahkan, hasil inovasinya ini sudah masuk ke pasar luar negeri. "Beberapa sudah dikirim ke Amerika, Eropa," katanya seraya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, pihaknya menyadari betul banyak pelaku UMKM yang terdampak pandemi ini. "Semua sektor terdampak, apalagi UMKM," ujarnya.
Terlebih, menurutnya terdapat banyak UMKM yang sangat bergantung kepada sektor pariwisata. "Pandemi sekarang ini kan pariwisata nyaris dikatakan mati," katanya.
Oleh karena itu, dia berharap KKI 2020 ini mampu menjadi ajang untuk kembali menggerakkan perekonomian masyarakat khususnya pelaku UMKM. Selain untuk mempromosikan produk hasil UMKM, dalam ajang inipun disalurkan bantuan permodalan dari perbankan untuk pelaku usaha tersebut. Dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, menurutnya pada KKI 2020 di Jawa Barat ini sudah tersalurkan pinjaman modal usaha sebesar Rp6 miliar.
"Secara keseluruhan, penyaluran PEN di Jawa Barat meraih sukses, karena sudah banyak yang disalurkan," katanya. Sementara itu, dia menambahkan, KKI 2020 merupakan gelaran uang ketiga sejak pertama kali dimulai pada 2018.
Ajang ini digelar serempak di kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh Tanah Air. "Di kita ini sekarang ada KKI dengan khas Jawa Barat," katanya. (BY/A-1)
SEBAGAI penyedia layanan QRIS yang aktif sejak tahun lalu, Qoin Digital Indonesia berkomitmen mendukung inklusi keuangan melalui digitalisasi pembayaran di berbagai sektor, khususnya UMKM.
Pihaknya juga sudah mewajibkan perusahaan yang menerima insentif, terutama insentif fiskal untuk bekerja sama dengan UMKM.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Jawa Barat, akan menggelar acara Jayantara sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Priangan Timur.
Vidio menghadirkan Vidio Shopping melalui Vidio Affiliate Shopping Ads, bekerja sama dengan Shopee.
Selama 40 tahun dapat menjaga bisnis kuliner dan berkembang hingga merambah seluruh wilayah Indonesia, bukan hal mudah, HokBen, selalu menjaga kualitas.
Kementerian UMKM akan membuat aturan yang mewajibkan UMKM untuk onboarding dalam sistem 'Sapa UMKM'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved