Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Upaya Kampung Tangguh Nusantara Sejahterakan Masyarakat

Mediaindonesia.com
19/11/2020 13:32
Upaya Kampung Tangguh Nusantara Sejahterakan Masyarakat
.(DOK FKDB)

DALAM upaya menggerakkan perekonomian rakyat agar terwujud kesejahteraan dan kemakmuran melalui peningkatan produktivitas, Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) membentuk gerakan program Kampung Tangguh Nusantara. Salah satunya terletak di Kelurahan Air Molek I, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Program itu digagas Ayep Zaki, Ketua FKDB. Tak hanya menelurkan gagasan saja, Aa Zaki--demikian dia karib disapa--juga bertindak sebagai pengatur dan donatur utama yang membiayai seluruh kebutuhan pada tahap awal pembangunan.  "Saya sudah berkomitmen untuk dapat menggerakkan perekonomian rakyat di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, karena melalui perekonomian rakyat inilah kesejahteraan dan kemakmuran di Indonesia dapat terwujud," katanya.

Menurut Aa Zaki, ketika datang pertama kali ke Air Molek I, bukanlah tempat yang layak untuk membuka usaha. Ketika itu, Air Molek merupakan hutan belantara tanpa penghuni. Aa Zaki pun memberangkatkan beberapa keluarga prasejahtera dari wilayah Sukabumi untuk diberdayakan di kampung tersebut.

Dengan semangat, Aa Zaki memimpin langsung seluruh aktivitas pembangunan dari mulai pembabatan hutan hingga mendirikan tempat penampungan.Di lokasi barunya, para keluarga yang didatangkan dari Sukabumi dibina dengan berbagai macam program pemberdayaan, dari mulai keterampilan bertani, keterampilan wirausaha, keterampilan manajeman, keterampilan administrasi dan beberapa keterampilan lain yang menunjang kepada peningkatan kesejahteraan.

Dia meletakkan dasar-dasar kemakmuran yang menjadi akar pokok kesejahteraan rakyat Indonesia yaitu peningkatan produktivitas masyarakat dengan fokus mengembangkan program pertanian holtikultura dan pertanian perkebunan yaitu sawit.  "Saya mengajak masyarakat di sana untuk membuka hutan dan menjadikan lahan pertanian. Awalnya memang tak mudah, tapi dengan keyakinan dan kesungguhan, kita bisa meraih hasil," ujarnya.

Dijelaskan Aa Zaki, program ini menjadi bagian dari proyek pembangunan ekonomi di berbagai daerah sejak 2005. Saat itu, program ini dinamakan Karibaja yang merupakan singkatan dari Kalimantan, Riau, Batam, dan Jawa. Daerah-daerah tersebut menjadi target penyebaran.

Adapun program pembangunan ekonomi itu ditujukan bagi masyarakat yang secara ekonomi mendapat kesulitan akibat persaingan usaha di daerah tempat tinggal asalnya, yang mayoritas berasal dari Jawa Barat. Mereka kemudian diberdayakan di tempat baru  bersama masyarakat setempat dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Kini hutan seluas 21 hektare berubah menjadi Kampung Tangguh Nusantara dengan pertanian produktif yang terdiri dari 18 hektare menjadi kebun sawit dan sisanya pertanian holtikultura. Rinciannya, 2 hektare ditanami sayuran, setengah hektare kebun pepaya, dan setengah hektare lagi merupakan tempat tinggal dan sarana umum penghuni.

Para penghuni saat ini sedang menikmati hasil panen timun, gambas, kacang panjang, sawi, selada, pepaya, dan sawit dari hasil garapannya. Ada 13 keluarga yang saat ini sudah hidup mandiri sebagai penggarap lahan dan tergabung dalam Kelompok Tani Karya Makmur.

Kelompok tani itu mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, baik warga setempat, pemerintah daerah, maupun pemerintah provinsi. Puncaknya, mereka didaulat menjadi Petani Teladan Tingkat Nasional mewakili Provinsi Riau pada 2008 di Istana Negara yang penghargaannya diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.

Belum lama berselang, tepatnya Senin (16/11), FKDB menggelar panen raya on farm di Desa Talagajaya Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang Jawa Barat. Aa Zaki bersama Kasubdit Bhabinkambtibmas Korbinmas Baharkam Polri Kombes Nasrun Fahmi mewakili Kakorbinmas Baharkam Polri dan penasihat FKDB Widodo Siswo Hadi.

FKDB on farm merupakan tindaklanjut nota kesepahaman bersama antara FKDB dengan Polri dalam rangka ketahanan pangan. Secara berlanjut dan terencana dengan kemampuan yang ada saat ini FKDB terus melakukan upaya-upaya ketahanan pangan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia.

Saat ini FKDB telah memiliki lahan pertanian dan palawija seluas 200 ha. Dari lahan tersebut saat ini yang sudah dikelola sebanyak 43 ha. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya