Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
KELOMPOK kecil itu bernama Sampang Young Inspiration. Mereka bergerak di Sampang, sebuah kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur.
Penggerak kelompok ini ialah Musaiyana. Ia perempuan, anak petani lokal, yang pernah pesantren di Kabupaten Pamekasan dan lulus dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Saat mulai bergerak, pada 2017 lalu, nama Sampang melambung karena seorang siswa menganiaya gurunya hingga tewas. Saat itu, Sampang juga masih harus berkutat dengan ketertinggalan. Sebagian besar warga usia produktif pun memilih berangkat ke luar negeri, bekerja.
“Saya tergerak untuk menumbuhkan keyakinan dan kesadaran bahwa dengan potensi yang ada, Sampang bisa bangkit dari ketertinggalan dalam banyak bidang. Saya tergerak mulai melakukannya di bidang pendidikan, terutama mengembangkan literasi,” ungkap Muza, panggilan akrabnya.
Pikiran yang sama juga ada di dua perempuan lain, temannya. Perlahan, banyak anak muda yang bergabung sebagai relawan. Kelompok ini akhirnya memiliki 35 relawan pengurus dan ratusan relawan nonpengurus.
Dalam waktu dua tahun, komunitas ini telah membangun rumah literasi di empat desa yang ada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Robatal dan Kedundung. Mereka juga memfasilitasi perpustakaan keliling untuk membantu anak-anak di pelosok mendapat bacaan yang baik.
Muza dan teman-temannya juga berhasil mengupayakan bantuan sarana sekolah untuk lembaga pendidikan swasta di pelosok Sampang. Di tengah upaya meningkatkan kualitas pendidikan, anak-anak muda Sampang itu juga mengenalkan teknologi dan melakukan kampanye kebersamaan dalam keberagaman.
“Kami juga mengajak anak-anak dan pemuda Sampang untuk menulis. Sampang Youth Inspiration sengaja membuat media untuk menampung tulisan mereka,” lanjut Muza.
Kerja keras itu berbuah manis. Pada 2019 lalu, Muza dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Terbaik Satu dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia juga dipanggil ke Jakarta untuk menerima penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Terbaik Nasional dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Puas? Penghargaan bagi Muza bukan puncak keberhasilan. “Dia hanya menjadi pelecut semangat untuk terus membangun kesadaran masyarakat. Saya tidak bisa sendiri karena harus berjuang bersama teman-teman, relawan lain,” tandasnya. (Mohammad Ghazi/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved