Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KABAR bahagia di tengah pandemi covid-19, sebanyak 12 anak terlantar yang terdiri dari tujuh anak laki-laki dan lima anak perempuan mendapatkan orang tua asuh. Penyerahan 12 anak tersebut dilakukan di Kantor UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak Balita (PPSAB) Dinas Sosial Provinsi Jatim di Jalan Monginsidi Sidoarjo Senin (16/11). Penyerahan anak dihadiri sejumlah pejabat seperti Kepala Dinsos Jatim M Alwi dan Pejabat Bupati Sidoarjo Hudiyono.
M Alwi mengatakan, program penyerahan anak kepada orang tua asuh merupakan upaya Pemprov Jatim untuk mengentas keterlantaran anak. Anak-anak terlantar itu diangkat agar hidupnya lebih sejahtera dan terlindungi.
"Hari ini Dinsos Jatim melalui UPT PPSAB Sidoarjo menyerahkan 12 anak yang telah dirawat ke orang tua asuh," kata M Alwi usai penyerahan anak.
Alwi menambahkan, adopsi anak-anak ini harus melalui beberapa proses. Di antaranya proses administrasi, kepolisian, dan kejaksaan. Selain itu juga harus dilihat faktor ekonomi dari calon orang tua asuh. Serta persyaratan utama bahwa setelah lima tahun menikah tidak memiliki keturunan.
"Tapi tidak semudah itu, ada masa perkenalan terhadap anak. Apabila anak yang akan diadopsi itu menolak, maka batal lah adopsi terhadap anak tersebut. Yang jelas antara anak dan calon orang tua asuh saling mencintai, terutama dari anaknya," jelas Alwi.
Pasangan suami istri Ratno,39, dan Yanti,39, asal Surabaya ini merasa sangat bahagia bisa mengadopsi anak. Selama 11 tahun menempuh bahtera rumah tangga mereka belum dikarunai momongan.
"Alangkah bahagianya saya bersama istri mulai hari ini menggendong anak," kata Ratno.
Menurut Ratno, untuk mendapatkan anak dari UPT PPSAB Sidoarjo tidak mudah. Dia dan istrinya mengajukan permohonan mulai awal Bulan April 2019. Hal yang sama disampaikan oleh pasangan suami istri Fatkhul Adhiatmadja,35, dan Friska Juliani,34. Mereka mengaku sangat bahagia dan terharu karena sudah tujuh tahun belum memiliki keturunan.
"Alhamdulillah meski melalui proses yang panjang, tetapi hari ini berhasil. Kami bersama stri akan merawat anak ini dengan sebaik-baiknya hingga dia dewasa," kata Fatkhul.
baca juga: 353 Warga KRB III Merapi Bertahan di Pengungsian
Pj. Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan kepada para orang tua asuh bahwa anak yang diterima ini adalah amanah. Maka anak yang diasuh harus benar-benar dianggap sebagai anak sendiri.
"Anak-anak yang diasuh harus dijaga secara baik, termasuk hak-haknya. Mulai perkembangan kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Anak-anak tersebut selayaknya sudah harus dianggap sebagai keluarga sendiri, bukan orang lain," kata Hudiyono.
Adapun 12 anak yang diserahkan ke orang tua asuh tersebut berasal dari Kediri, Malang, Sumenep, Nganjuk, Jember, Gresik, Sampang, Situbondo, Tuban, dan Blitar. Bahkan ada satu anak dari Malaysia. (OL-3)
Pesanan tidak hanya dari wilayah di Pulau Jawa, namun juga dari Kalimantan, NTB, Balikpapan, hingga Papua.
Wamen PU Diana Kusumastuti datang untuk meninjau langsung kondisi Jalan Raya Porong yang kerap dilanda banjir dan penurunan tanah.
Dalam sambutannya, Novianto Sulastono mengatakan, keterlibatan Imigrasi dalam gerakan tanam jagung ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke 79.
Zidane sukses mengawinkan dua gelar di kelas utama FFA Open dan Campuran Open.
Untuk memberikan rasa nyaman dan aman masyarakat yang mengisi waktu liburan, Polsek Jabon Polresta Sidoarjo melaksanakan patroli pengamanan di kawasan Wisata Bahari Tlocor.
Pemkab Sidoarjo juga menyediakan bantuan benih jagung kepada para petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved