Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Dibuka Kembali

M. Yakub
15/11/2020 20:30
Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Dibuka Kembali
Ketua Penilik Demisioner TTID Kwan Sing Bio Tuban Alim Sugiantoro dan Kapus Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekjend Kemenag H Wawan Dj.(Istimewa)

KELENTENG Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur sudah dibuka kembali untuk beribadah umat Konghucu, mulai Sabtu (14/11) di ruangan lithang konfusiani.  

Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) ini sebelumnya ditutup sejak 28 Juli 2020, akibat konflik kepengurusan. Sembahyang perdana ini dihadiri oleh Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) H Wawan Djunaedi.

Dalam sambutannya, Wawan meminta agar tidak ada lagi kemelut yang mengakibatkan kelenteng kembali gaduh.

"Saya minta agar semua masalah bisa diselesaikan secara mediasi, dicari yang terbaik, sehingga yang menang adalah umat," pesan Wawan.

Ia menambahkan, keberadaan TITD adalah simbolis yang harus mengedepankan untuk kerukunan umat beragama. Sebab kelenteng Kwan Sing Bio merupakan yang menaungi tiga ajaran, yakni Tao, Konghucu, dan Buddha.

"Orang bisa masuk ke TITD, artinya secara keimanan bisa menerima keberagaman,” tegas Wawan.

Dalam kesempatan itu, Alim Sugiantoro Ketua Penilik Domisioner Kelenteng Tuban, menyambut baik saran dari Kemenag. "Kita sangat berterima kasih sama pak Wawan karena dia sangat antusias sekali untuk membimbing agama Khonghucu agar bisa bersatu dan menghormati agama lain,” terang Alim Sugiantoro.

Menurut Alim Sugiantoro, dia sepakat bahwa dinamika internal di kelenteng diselesaikan secara mediasi. Hal itu sudah dilakukan saat pembukaan kelenteng yang dilakukan oleh tiga tokoh berpengaruh yaitu Bos Maspion Grup Alim Markus, Bos Kapal Api Soedomo Mergonoto dan Paulus Welly Affandi (Wefan), Minggu (25/10).

"Jalur mediasi sudah ada, saat gerbang pintu kelenteng ini dibuka dengan melibatkan tiga tokoh untuk menyelesaikan masalah ini," tutur Alim Sugiantoro.

Jika masih ada pihak yang mempersoalkan, jelas Alim, maka itu dipastikan hanya segelintir umat bukan suara mayoritas umat. Sebab, semua telah sepakat bahwa semua persoalan diselesaikan jalur mediasi demi kerukunan umat beragama.

"Saya sepakat semua masalah diselesaikan secara mediasi, dan saya kira persoalan sudah selesai,” pungkasnya.

Sembahyang yang dilakukan umat Konghucu ini dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. (OL-13)

Baca Juga: Kwan Sing Bio masih Jadi Rebutan

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya