Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KAPOLDA Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose didampingi Dirlantas Polda Bali Kombes Pol Indra, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi menerima audiensi dari Komite Daerah Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas Bali di Lounge Andalan Polda Bali, Rabu (11/11).
Sesuai dengan Perda No 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dan Pergub No 67 Tahun 2017 tentang Komite Daerah Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas, satu dari sembilan anggota komite adalah dari anggota kepolisian sesuai amanat dalam Perda.
Wakil Ketua Komite Daerah Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas Bali I Nyoman Dana, selaku Wakil Ketua, menyampaikan kunjungan tersebut dalam rangka memohon petunjuk dan arahan terkait dengan rancangan kegiatan sebagai program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Baca juga: RSCH Klaten Gelar FGD Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi
I Nyoman Dana juga menyampaikan data disabilitas di Provinsi Bali ada sebanyak 11 ribu kasus dengan 5 jenis disabilitas antara lain tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan Autis.
Oleh karena itu, perlu ada perhatian khusus untuk penyandang disabilitas. Kurangnya aksebilitas, rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh, serta anggaran untuk penyediaan saana dan prasarana menjadi masalah yang dihadapi saat ini.
Pihak Komite juga menyampaikan apabila ada kasus yang melibatkan disabilitas agar ditangani secara khusus seperti pelayanan perempuan dan
anak serta agar disediakannya pelatihan bahasa isyarat kepada staf Kepolisian.
Kapolda Bali sangat mengapreasiasi dan mengupayakan agar penyandang disabilitas mendapat pelayanan dan akses yang baik di Polda Bali serta pemberian 1.000 paket sembako kepada penyandang disabilitas dalam rangka HUT Brimob. (OL-1)
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved