Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pasar Tradisional Fokus Pemantauan

Putri Anisa Yuliani
10/11/2020 04:20
Pasar Tradisional Fokus Pemantauan
Protokol kesehatan di pasar tradisional, kaki lima, dan restoran.(Sumber: Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC/ Grafis: SENO)

IKATAN Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) terus fokus memantau penyebaran covid-19 di pasar tradisional karena pedagang pasar tradisional menjadi salah satu yang berisiko terpapar covid-19.

Sejak awal pandemi muncul hingga saat ini pasar merupakan tempat yang dikhawatirkan menjadi tempat penularan virus mematikan tersebut. Kekhawatiran itu terbukti berdasarkan data dari Ikappi yang menunjukkan terus bertambahnya pedagang yang terpapar virus korona. Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir, terdapat kenaikan kasus positif dan tingkat kematian yang tinggi.

Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan total ada sekitar 1.568 pedagang pasar terpapar covid-19.

“Total yang meninggal dunia 65 kasus. Kasus tersebut terdapat di 28 provinsi, 109 kabupaten/kota, dan terjadi di 275 pasar,” kata Reynaldi dalam keterangan resminya, kemarin.

Jumlah kematian tersebut bertambah jika dibandingkan dengan pekan lalu yaitu 55 pedagang yang kehilangan nyawa akibat virus korona. Adanya pedagang yang terpapar pun membuat pasar harus ditutup sementara.

“Menurut data DPP Ikappi sudah terdapat lebih dari 200 pasar yang pernah ditutup dan saat ini dalam proses penutupan karena covid. Penutupan pasar terakhir terjadi di Pasar Melati (Medan, Sumatra Utara) dan Pasar Gisting (Tanggamus, Lampung),” jelas Reynaldi.

Dia mendorong pemerintah daerah bisa lebih fokus lagi pada protokol kesehatan dan memperkuat swab atau rapid test di pasar-pasar seluruh Indonesia.

“Selain itu kami meminta pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus kepada para pedagang agar pasar tradisional tetap bertahan.”

Reynaldi menegaskan pasar harus tetap berjalan sebagai penopang perekonomian daerah dan pusat distribusi pangan rakyat. Apalagi di masa resesi saat ini dan dampak dari cuaca ekstrem La Nina yang akan sulit dihadapi pedagang.

Saat ini, imbuhnya, Ikappi sedang berjuang agar terjadi peningkatan daya beli masyarakat setelah ada penurunan omset pedagang sekitar 55%-70% di seluruh Indonesia. Para pedagang juga terus berusaha bertahan untuk menghadapi beberapa kondisi ke depan menghadapi Natal dan Tahun Baru.

“Maka kami meminta kepada pemerintah untuk menjadikan pasar tradisional sebagai pusat fondasi perekonomian lokal atau perekonomian daerah sehingga kita bisa menjaga agar pasar dan perekonomian terus tumbuh,” tandas Reynaldi.

Tes usap

Sementara itu, ratusan karyawan dan pengelola tempat makan, restoran, kafe, dan sejenisnya menjalani tes usap (swab test) di sejumlah puskesmas di Kota Padang, Sumatra Barat. Langkah itu menindaklanjuti instruksi Gubernur Sumbar dalam rangka memutus mata rantai penularan covid-19 di Kota Padang, khususnya di sektor usaha restoran.

Dalam instruksi gubernur tersebut disebutkan bahwa pengelola/pelaku usaha restoran, rumah makan, kafe, dan sejenisnya wajib mengikuti tes usap.

“Kami mencatat sudah ratusan lebih karyawan dan pengelola restoran, rumah makan, kafe, dan sejenisnya yang mengikuti swab test,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimulyani.

Dia menyebutkan, dari ratusan karyawan yang telah mengikuti tes usap, ada sebagian yang hasilnya positif covid-19. “Bagi yang positif, kita sampaikan untuk melakukan isolasi mandiri.”

Ferimulyani juga meminta mereka yang telah tes usap untuk tidak keluar rumah hingga hasilnya keluar. Hal ini perlu sebagai antisipasi agar tidak menularkan ke ­orang lain jika nanti hasilnya positif. (YH/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya