Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KAPOLDA Jawa Timur Irjen M Fadil Imran kembali menegaskan netralitas TNI/polri dalam Pilkada Serentak 2020 yang digelar 9 Desember mendatang.
Kapolda mengatakan hal ini saat kunjungan kerja ke Polres Lamongan, Senin (11/9). Ikut serta dalam rombongan ini adalah Pangdam Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Pangkoarmada II Laksda TNI I N G Sudihartawan.
Kehadiran kapolda dan rombongan ke Lamongan untuk memantau kondisi pandemi covid-19 dan pengecekan pasukan jelang pilkada serentak. Pada kesempatan itu kapolda juga melakukan video teleconference dengan jajaran anggota bhabinkantibmas maupun babinsa di wilayah Lamongan.
Kapolda berharap anggota bhabinkamtibmas dan babinsa bisa mendeteksi dini potensi-potensi kerawanan jelang pilkada serentak di Jatim. Anggota TNI dan polri harus selalu bersinergi atau selalu beriringan untuk pengamanan pilkada agar bisa berlangsung aman dan kondusif. Pada kesempatan itu Fadil juga kembali mengingatkan pada anggotanya untuk tidak ikut dalam politik praktis saat pilkada berlangsung.
"Jelang pilkada, seluruh anggota harus siap menjaga keamanan bersama, dan jangan sampai saat pilkada serentak anggota menjadi bagian politik praktis. Kita harus jaga betul netralitas TNI/ Polri," tegas Fadil.
Pada kesempatan sama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto juga menegaskan ke anggotanya untuk menjaga netralitas saat pilkada berlangsung. TNI/polri harus selalu netral saat menjaga keamanan pilkada serentak tanpa condong ke pasangan calon tertentu.
"Saya minta kepada seluruh jajaran baik di kodim maupun koramil untuk menjaga netralitas saat pilkada. Jangan sampai anggota ikut menjadi bagian dari kontestasi politik pilkada serentak yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020," kata pangdam. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved