Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Status Gunung Sinabung masih Siaga, Masyarakat Diimbau Waspada

Insi Nantika Jelita
31/10/2020 10:11
Status Gunung Sinabung masih Siaga, Masyarakat Diimbau Waspada
Pengendara melintas dengan latar belakang Gunung Sinabung yang menyemburkan material vulkanik di Desa Tiga Pancur, Karo. Sumut.(ANTARA FOTO/Edy Regar )

PEMERINTAH mengimbau masyarakat maupun pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer (km) dari puncak Gunung Sinabung, Sumatra Utara. Menyusul data pengamatan visual dan instrumental Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM yang melaporkan adanya guguran awan panas dengan jarak luncur 1000- 2000 meter pada Kamis (29/10).

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," seperti dilansir oleh magma.esdm.go.id, Sabtu (31/10).

Laporan terakhir yang dirilis oleh pos pengamatan Gunung Sinabung pada Jumat (31/10) tengah malam menunjukkan aktivitas erupsi tersebut cenderung menurun. Gunung Sinabung sudah terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur, tenggara dan selatan. Sementara untuk suhu udara sekitar 16-26 Celcius dengan intensitas curah hujan 21 mm per hari. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM mengimbau apabila terjadi hujan abu, masyarakat memakai masker jika keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Melalui rekaman seismograf selama 30 Oktober 2020 tercatat Gunung Sinabung mengalami dua kali gempa awan panas guguran, 77 kali gempa guguran, 11 kali gempa hembusan, 16 kali gempa low frequency, 9 kali gempa hybrid/fase banyak, dan 2 kali gempa tektonik jauh.

baca juga: Tiga Kecamatan Kena Dampak Debu Vulkanik Gunung Sinabung

Masyarakat sekitar diharapkan tetap mengikuti arahan pemerintah setempat atau bisa mengikuti perkembangan informasi gunung tersebut melalui aplikasi MAGMA, menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Sinabung terdekat. Gunung Sinabung mengalami erupsi sejak 2013. Letusan terakhir terjadi pada 5 September 2020 menghasilkan tinggi kolom erupsi berwarna kelabu setinggi 800 meter di atas puncak. Sementara tingkat aktivitas diturunkan menjadi Level III (Siaga) sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10:00 WIB. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya