Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
UNTUK meminimalisir terjadinya konflik manusia dengan satwa liar, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama Rimba Satwa Foundation (RSF), Perkumpulan Gajah Indonesia (PGI), dan penggiat satwa melakukan pemasangan GPS Collar dengan dukungan pihak ketiga. Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan pemasangan GPS Collar diharapkan dapat memonitor posisi dan pola pergerakan satwa, sehingga bisa dipergunakan untuk mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar dalam hal ini gajah Sumatra.
"Harapannya pada tahun 2021, semua kelompok Gajah sumatra yang ada di Provinsi Riau sudah terpasang GPS Collar," kata Suharyono di Pekanbaru, Kamis (29/10)
Suharyono mengungkapkan upaya itu sebagai salah satu solusi dalam menanggulangi konflik satwa dengan manusia.
"Semoga ini merupakan salah satu solusi agar manusia dan satwa dapat hidup berdampingan," harapnya.
baca juga: KLHK Konservasi Harimau Sumatera di Tengah Covid-19
Suharyono mengungkapkan, proses pemasangan GPS Collar diawali oleh tim gabungan yang bergerak dari tanggal 20 sampai 26 Oktober 2020 dan akan diperpanjang jika target belum terpenuhi. Untuk saat ini dari empat GPS Collar baru terpasang tiga dan satu GPS Collar lainnya masih dalam upaya proses pemasangan. Adapun pihak BBKSDA Riau menurunkan dua dokter hewan yaitu drh Rini Deswita dan drh Danang. Selain itu dibantu oleh drh Anhar dari penggiat satwa.
"Untuk pemasangan GPS Collar, Balai Besar KSDA Riau juga menurunkan tim mahout dan tiga gajah jinak yang terdiri dari dua Gajah jantan dan satu betina yang bernama Bangkin (45 th), Jovi (40 th), dan Indah (51 th)," pungkasnya.(OL-3)
Terungkapnya perdagangan bagian satwa di lindungi berupa sisik terenggiling (Manis javanica), bermula dari penggalian data dan informasi di media sosial.
Dalam kegiatan tersebut, ditemukan akun Facebook atas nama “Thamrin MD” yang memposting spesimen kupu-kupu dan kumbang berbagai jenis yang merupakan satwa liar dilindungi
Pelaku berinisial RZ (40) warga Pandam, Jorong Anak Aia Dadok, Kecamatan Lubuk Basung ditangkap ketika akan menjual sisik trenggiling (manis javanica) seberat 1,5 kilogram pada Sabtu (28/6).
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa dunia usaha harus mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved