Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNTUK meminimalisir terjadinya konflik manusia dengan satwa liar, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama Rimba Satwa Foundation (RSF), Perkumpulan Gajah Indonesia (PGI), dan penggiat satwa melakukan pemasangan GPS Collar dengan dukungan pihak ketiga. Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan pemasangan GPS Collar diharapkan dapat memonitor posisi dan pola pergerakan satwa, sehingga bisa dipergunakan untuk mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar dalam hal ini gajah Sumatra.
"Harapannya pada tahun 2021, semua kelompok Gajah sumatra yang ada di Provinsi Riau sudah terpasang GPS Collar," kata Suharyono di Pekanbaru, Kamis (29/10)
Suharyono mengungkapkan upaya itu sebagai salah satu solusi dalam menanggulangi konflik satwa dengan manusia.
"Semoga ini merupakan salah satu solusi agar manusia dan satwa dapat hidup berdampingan," harapnya.
baca juga: KLHK Konservasi Harimau Sumatera di Tengah Covid-19
Suharyono mengungkapkan, proses pemasangan GPS Collar diawali oleh tim gabungan yang bergerak dari tanggal 20 sampai 26 Oktober 2020 dan akan diperpanjang jika target belum terpenuhi. Untuk saat ini dari empat GPS Collar baru terpasang tiga dan satu GPS Collar lainnya masih dalam upaya proses pemasangan. Adapun pihak BBKSDA Riau menurunkan dua dokter hewan yaitu drh Rini Deswita dan drh Danang. Selain itu dibantu oleh drh Anhar dari penggiat satwa.
"Untuk pemasangan GPS Collar, Balai Besar KSDA Riau juga menurunkan tim mahout dan tiga gajah jinak yang terdiri dari dua Gajah jantan dan satu betina yang bernama Bangkin (45 th), Jovi (40 th), dan Indah (51 th)," pungkasnya.(OL-3)
Awalnya Bandung Zoo memiliki empat indukan dan sekarang sudah berkembang dan jumlahnya menjadi 13 ekor.
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Di Malaysia misalnya, monyet terlihat mengunyah tali dari masker lama yang dibuang di perbukitan.
Sebanyak 11 satwa itu di antaranya harimau, rusa, buaya, hingga burung cenderawasih. Bahkan, kepemilikan satwa oleh AM terbilang ilegal.
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
Penyidik langsung melakukan penyelidikan dengan menyamar menjadi pembeli melalui media sosial di grup WhatsApp serta Facebook.
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved