Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dorong Pemanfaatan EBT, PLN NTT Tanam 2.200 Anakan Pohon

Palce Amalo
29/10/2020 07:31
Dorong Pemanfaatan EBT, PLN NTT Tanam 2.200 Anakan Pohon
PT PLN UIW NTT bersama Gubernur NTT Viktor Laiskodat melakukan penanaman anakan pohon di Desa Mata Air, Kabupaten Kupang, NTT.(Dok HUMAS PT PLN IUW NTT)

PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan penanaman 2.200 anakan pohon dalam program PLN Peduli di dua desa di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, selama satu pekan terakhir.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko mengatakan aksi penanaman pohon tersebut sebagai bentuk kepedulian PLN untuk medorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Penanaman pertama, Jumat (23/10) di Desa Nitneo sebanyak 200 pohon dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTT yang terdiri dari anakan Trembesi, Tabebuya, Sakura Sumba, dan Flamboyan.

Baca juga: Pertamina Komitmen Edukasi Pelanggannya

Sedangkan penanaman kedua, Selasa (27/10) di Desa Mata Air dalam momen hari listrik nasional sebanyak 2.000 anakan Lamtoro dan Kaliandra untuk mendukung energi baru terbarukan (EBT) dalam program co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok bekerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana).

"PLN hadir di tengah-tengah masyarakat NTT dan kami berharap dapat memberikan kontribusi positif. Nusa Tenggara Timur memiliki EBT yang luar biasa. Di Flores tersedia energi panas bumi, di Ulumbu dan Matalako yang akan dikembangkan untuk menambah EBT di Flores. Sedangkan di Sumba terdapat potensi energi matahari yang sangat bagus, bahkan seluruh wilayah NTT. Di daerah lain, PLTS hanya beroperasi selama 4-5 jam, tetapi di NTT, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bisa dimanfaatkan 8-9 jam," kata Jatmiko lewat keterangan tertulis, Kamis (29/10).

Pada kesempatan penanaman anakan pohon di Desa Mata Air, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengajak PLN untuk melupakan fosil dan mulai memanfaatkan EBT.

"Saya memberikan apresiasi kepada Undana dan PLN dalam mengembangkan EBT yang menjadi energi masa depan. Presiden telah mencanangkan EBT 24% pada 2024. Saat ini, bauran EBT secara nasional baru antara 10-12%," ujarnya.

Oleh karena itu, tambah Viktor, pengembangan EBT menjadi mutlak dalam menyikapi kebutuhan energi.

Menurut Viktor, NTT akan menjadi EBT terbesar di dunia. Selain energi matahari terbesar di Sumba, Timor, dan Sabu, di seluruh NTT, angin juga merupakan salah satu potensi EBT.

"Saat ini sudah bergeser paradigmanya siapa memegang EBT memegang dunia. Potensi EBT NTT selain biomasa juga tersedia energi angin dan matahari. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan Selamat Hari Listrik Nasional ke-75, terus semangat menerangi nusantara," ucap Victor. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya